jpnn.com, JAKARTA - Founder Synergy Policies Dinna Prapto Raharja menilai Amerika Serikat (AS) memperkeruh konflik antara Rusia dan Ukraina.
"Pendekataan AS dalam konflik Rusia-Ukraina adalah memanas-manasi dan ini berbehaya," kata Dinna kepada JPNN.com, Sabtu (19/2).
BACA JUGA: Rusia-Ukraina Makin Panas, Waspada Ekonomi-Politik Global Berubah Drastis
Dia menilai Presiden AS Joe Biden berani menantang Rusia karena tidak merasa akan ada risiko langsung terhadap negaranya,
"Risiko meredakan ketegangan dilemparkan kepada Uni Eropa, khususnya Jerman yang sangat bergantung pada pasokan gas dari Rusia melalui zona konflik Ukraina," tutur Dinna.
BACA JUGA: Amerika Dukung Sikap Indonesia Terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Dosen Hubungan Internasional di Bina Nusantara (Binus) University itu mengatakan Joe Biden sedang melanjutkan kebijakan luar negeri Presiden AS sebelumnya Donald Trump.
Dia menjelaskan Trump telah membuat Uni Eropa menanggung biaya politik dan keamanan dari relasinya denga Rusia.
BACA JUGA: Rusia Minta Indonesia Menyatukan Dunia
Tidak hanya itu, Joe Biden juga dinilai sedang berupaya untuk mengucilkan dan mendiskreditkan Rusia.
Diketahui, Presiden Biden meyakini bahwa Rusia akan segeran menginvasi Ukraina sementara Presiden Rusia Vladimir Putin membantah tuduhan itu.(mcr9/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : Adil
Reporter : Dea Hardianingsih