Pengamat Sebut Erick Thohir Sukses Restrukturisasi Jiwasraya, ASABRI Kapan?

Senin, 27 Desember 2021 – 14:55 WIB
Trubus Rahardiansyah menilai langkah penyelesaian polis asuransi Jiwasraya yang dilakukan Menteri Erick Thohir sukses. Foto: Dok. Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir dinilai sukses menyelesaikan restrukturisasi polis asuransi Jiwasraya melalui PT Asuransi Jiwa Indonesia Financial Group (IFG life).

Menurutnya langkah Erick Thohir sudah tepat, karena Kementrian BUMN menjamin dan memberikan layanan asuransi kepada nasabah Jiwasraya.

BACA JUGA: Gunakan Contoh Kasus Mirip Jiwasraya, UGM Juara Legal Opinion Competition FH Usakti

"Sering kali banyak perusahaan asuransi tak bertanggung jawab terhadap nasabahnya. Restrukturisasi ini salah satu terobosan yang dilakukan Erick Thohir untuk menyelamatkan nasabah Jiwasraya," ujar Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahardiansyah

Trubus mengatakan restrkturisasi polis yang dilakukan Erick Thohir terhadap nasabah Jiawasraya memberikan kepercayaan dan sentimen positif terhadap industri asuransi di Indonesia dan perusahaan asuransi BUMN pada khususnya.

BACA JUGA: Erick Thohir Menjamin Negara Hadir untuk Nasabah Jiwasraya

Dia juga menyebut karut-marut yang terjadi di perusahaan BUMN sudah terjadi cukup lama, sehingga melukai perasaan publik. Konsumen hanya dijadikan korban akibat kebijakan pimpinan masa lalu yang amburadul.

Saat ini kondisi asuransi perusahaan BUMN sudah mulai menunjukkan perbaikan. Public trust terhadap asuransi milik BUMN sudah mulai pulih.

BACA JUGA: Hari Antikorupsi, Jokowi Puji Penanganan Kasus Jiwasraya dan ASABRI

"Memang restrukturisasi yang dilakukan Erick Thohir ini jalan yang panjang. Ini salah satu tugas terberat beliau sebagai Menteri BUMN. Dan ini sudah menunjukan arah yang positif," ungkapnya.

Trubus berharap restrukturisasi perusahaan asuransi yang dilakukan Erick Thohir tak hanya berhenti di Jiwasraya.

Dosen Ilmu Hukum itu berharap Erick Thohir mau membantu menyelesaikan permasalahan di ASABRI juga.

Sebagian besar nasabah Jiwasraya sudah mulai menerima polis asuransi dari IFG life. Diharapkan dalam waktu dekat seluruh nasabah Jiwasraya sudah mendapatkan polis dari IFG. Meski begitu, dalam proses restrukturisasi ini, nasabah harus menerima beberapa skema penyelesaian yang ditawarkan. Salah satunya pemotongan hingga 40 persen dari total tagihan.

Menurut Trubus, skema pemotongan ini harus dijelaskan oleh management IFG life kepada nasabah dan publik. Selain berkaitan dengan hak-hak nasabah Jiwasraya, jika tidak dijelaskan, management IFG life berpotensi melakukan kesalahan administrasi.

Trubus menduga potongan 40 persen itu ada kaitannya dengan polis yang menjanjikan keuntungan sangat tinggi dan tidak wajar yang pernah diberikan management sebelumnya.

Menurutnya, saat itu management menawarkan produk asuransinya dengan gimik yang sangat menjanjikan. Prilaku management terdahulu melakukan terobosan dengan menawarkan gimik yang tinggi kepada nasabah guna menyelamatkan Jiwasraya.

"Kalau nasabah yang ditawarkan gimik tinggi itu dipotong 40 persen menurut saya wajar. Dan itu harus dijelaskan ke publik. Sebab banyak nasabah pemegang polis tidak menerima gimik besar. Padahal mereka nasabah bagus dan taat di Jiwasraya," ungkap Trubus.

Trubus meminta agar pihak Kejaksaan Agung memalui Jaksa Agung ST Burhanuddin untuk dapat segera mengeksekusi seluruh aset-aset koruptor yang terlibat dalam skandal Jiwasraya. Terutama terhadap aset terpidana yang sudah memiliki kekuatan hukum tetap.

"Agar tugas pembenahan asuransi yang sudah baik yang dilakukan oleh Erick Thohir ini terus berjalan tanpa membebani keuangan negara," katanya.

Aparat penegak hukum di Indonesia harus bertindak cepat dan responsif agar dapat segera menarik aset koruptor yang telah diputus bersalah oleh MA. Mereka jangan terjebak birokrasi dan administratif. Penegak hukum harus bergerak cepat seperti tim penanganan BLBI terhadap aset Texmaco.

Tujuannya agar memberikan efek jera terhadap koruptor yang selama ini mengeruk uang di perusahaan BUMN.

"ASABRI kan rusak karena persekongkolan jahat yang dilakukan secara institusional dan sistematis. Perusahaan BUMN dijadikan ladang bancakkan koruptor,"ungkap Trubus.

"Negara harus hadir dalam penegakan hukum. Jangan lagi kaku dalam melakukan eksekusi seluruh aset koruptor Jiwasraya dan yang lainnya," tegas Trubus. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler