jpnn.com, JAKARTA - Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sumatera (ITERA) IB Ilham Malik mengapresiasi komitmen Presiden Jokowi dalam membangun infrastruktur selama 10 tahun ini.
Menurutnya, pembangunan tol tersebut adalah mimpi lama masyarakat Sumatera yang berhasil diwujudkan.
BACA JUGA: Sinergi Kemenhub-Pemprov Sumut Kunci Sukses Layanan Transportasi PON XXI
“Pembangunan infrastruktur jalan tol di Pulau Sumatera ini adalah impian banyak orang sejak lama,” ucapnya, Sabtu (28/9).
Dengan berbagai capaian ini, lanjutnya, infrastruktur transportasi di era Jokowi telah menjadi pilar penting dalam memperkuat konektivitas nasional dan mendukung pembangunan ekonomi di berbagai wilayah, terutama di daerah terpencil dan terluar.
BACA JUGA: Sediakan Transportasi Gratis bagi Atlet, Kadishub: PON XXI Harus Dongkrak Pariwisata Sumut
Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencatat pencapaian signifikan dalam sektor transportasi udara, laut, dan darat selama sepuluh tahun terakhir.
Menurut Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, pembangunan infrastruktur transportasi udara telah meningkatkan konektivitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah yang sulit dijangkau.
BACA JUGA: Jalan Berbayar di Jakarta Hanya di Zona Transportasi Umum Lengkap
"Pembangunan infrastruktur transportasi udara di tanah air telah mengalami kemajuan yang signifikan," kata Budi Karya.
Dia menambahkan hal ini penting untuk meningkatkan konektivitas, aksesibilitas, dan mobilitas masyarakat, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau.
Selama satu dekade pemerintahan Jokowi, sebanyak 27 bandara baru telah dibangun, termasuk di daerah terluar, terpencil, tertinggal, dan perbatasan (3TP).
Selain itu, Kemenhub telah melakukan rehabilitasi dan pengembangan 64 bandara lainnya, seperti memperpanjang landasan pacu dan memperbaiki fasilitas terminal.
Hal itu bertujuan untuk meningkatkan standar keselamatan dan kenyamanan layanan penerbangan, terutama di wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau oleh transportasi udara konvensional.
Selain transportasi udara, sektor transportasi laut juga mengalami kemajuan pesat. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Antoni Arif Priadi, memaparkan pencapaian sektor maritim melalui pembangunan 28 pelabuhan baru dan rehabilitasi 165 pelabuhan di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu pencapaian penting adalah Program Tol Laut yang kini melayani 39 trayek dan berhasil mengurangi disparitas harga kebutuhan pokok antara wilayah barat dan timur Indonesia.
"Tol Laut menjadi tulang punggung distribusi logistik nasional. Dengan adanya Tol Laut, disparitas harga barang di wilayah barat dan timur Indonesia dapat ditekan secara signifikan," kata Antoni. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad