Pengamat Sebut Subsidi BBM Bisa Dialihkan Kepada 2 Sektor Ini, Bermanfaat Banget

Sabtu, 27 Agustus 2022 – 18:34 WIB
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah mengurangi beban APBN dengan melakukan penyesuaian harga BBM dinilai tepat. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Rencana pemerintah menyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi masih menuai pro dan kotra.

Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menilai langkah mengurangi beban APBN dengan melakukan penyesuaian harga BBM dinilai tepat.

BACA JUGA: Sri Mulyani Beberkan Risiko Serius Pembengkakan Subsidi BBM

"Anggaran subsidi BBM sebaiknya dialihkan untuk pembangunan sektor lain, seperti pendidikan dan kesehatan," ujar Mamit di Jakarta, Sabtu (27/8).

Mamit menuturkan beban keuangan negara makin berat jika tidak ada pengurangan subsidi karena saat ini dana yang dikeluarkan mencapai Rp 502 triliun.

BACA JUGA: Sri Mulyani Buka-bukaan soal BBM Bersubsidi Sesungguhnya, Jangan Kaget!

Ke depan, kata Mamit, masih dibutuhkan kurang lebih Rp 65 triliun untuk mengucurkan subsidi BBM.

"Penambahan kuota untuk Pertalite kurang lebih 5 juta kiloliter dan Solar subsidi kurang lebih 1,5 juta kiloliter. Adanya pengurangan beban subsidi ini, maka bisa dipastikan akan sangat membantu keuangan negara," kata Mamit.

BACA JUGA: Tolak Kenaikan BBM, Ratusan Mahasiswa Banjiri Kantor DPRD Riau

Mamit pun menyarankan pemerintah mengalihkan anggaran subsidi kepada sektor produktif lain yang membutuhkan.

Dia mencontohkan jika negara bisa mengalihkan Rp 100 triliun dari subsidi BBM ke sektor pendidikan dan kesehatan.

"Berapa banyak siswa SD sampai SMA yang mendapatkan beasiswa. Setiap siswa mendapatkan Rp 12 juta selama satu tahun, maka akan ada 8,3 juta siswa yang akan mendapatkan beasiswa selama satu tahun," ucapnya.

Menurutnya, bila membangun sekolah dengan biaya Rp 2,5 miliar, maka akan ada 40 ribu sekolah yang bisa dibangun.

Kemudian, jika digunakan untuk pembangunan puskesmas senilai Rp 5 miliar, maka akan ada 20 ribu puskesmas terbangun.

"Itu kalau bisa melakukan penghematan Rp 100 triliun. Bayangkan kalau bisa menghemat lebih besar lagi. Jadi, menurut saya lebih baik untuk hal produktif dan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat," pungkas Mamit. (mcr10/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BBM   Harga BBM   APBN   subsidi   Perekonomian  

Terpopuler