jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Hendri Satrio menilai keputusan Rakernas Partai NasDem cukup berani dengan mencalonkan tiga kandidat nonkader sebagai langkah yang patut ditiru oleh partai politik lainnya.
Dia menyebutkan partai politik itu tidak tersandera oleh kader-kadernya sendiri.
BACA JUGA: NasDem Umumkan 3 Bakal Calon Presiden, Begini Tanggapan Politikus PDIP
"Meskipun tidak masalah mengusung kader internal parpol sendiri, minimal namanya sudah digaungkan oleh partai politik itu sendiri sejak jauh hari," kata Hendri dalam siaran persnya, Sabtu (18/6).
Hendri menyebutkan partai politik seperti PDIP atau Partai Demokrat yang akan mengusung kader internal masing, tetapi harus rela jika sosok tersebut kurang potensial dibanding figur nonparpol.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Didukung NasDem, Ganjarist Bereaksi
"Misalnya saja PDIP yang akan mengusung Puan Maharani atau Partai Demokrat yang mau mencalonkan AHY. Ya, bisa saja kalau legowo memunculkan kandidat alternatif misalnya Anies Baswedan yang lebih potensial misalnya secara popularitas, elektabilitas, dan akseptabilitas secara nasional," lanjutnya.
Akademisi Universitas Paramadina itu juga menyebutkan parpol akan bebas dari beban persoalan 'unggah-ungguh' atau 'ewuh-pakewuh' ke partai politik lainnya secara tidak menjadi masalah secara etika politik.
BACA JUGA: Seusai Bacakan Nama Bakal Calon Presiden dari NasDem, Surya Paloh Bicara Soal Utang
Hal ini lantaran sosok yang akan diusung tidak dimiliki partai politik mana pun.
"Demikian juga jika kemudian figur-figur nonparpol lainnya digaungkan namanya misalnya seperti Andika Perkasa, Erick Thohir, Rizal Ramli atau bahkan jika perlu Susi Pujiastuti sekalipun, menjadi tidak masalah secara etika politik," jelasnya.
Menurut Hendri, langkah politik NasDem dalam Rakernas 2022 menetapkan tiga bakal capres di Pemilu 2024, yakni Anies Baswedan, Andika Perkasa, dan Ganjar Pranowo merupakan langkah berani dan sehat untuk demokrasi Indonesia ke depannya.
"Inilah sebetulnya masa depan demokrasi yang paling penting. Misal mendorong calon-calon yang terbaik, memiliki program, tidak hanya modal kosong saja, tapi bisa membawa ide dan karya," papar pendiri lembaga survei KedaiKopi itu.
Hendri berharap langkah taktis Partai NasDem itu menjadi trendsetter yang positif bagi partai politik lainnya.
"Semoga saja, partai politik lain baik yang sudah memiliki calon yang kuat maupun yang belum berani dan mau mendorong nama-nama potensial sebagai pemimpin nasional yang muncul di masyarakat, yang bukan kader partai politik tertentu," pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh membacakan rekomendasi 3 bakal calon presiden yang akan diusung partainya.
Tiga nama itu merupakan hasil rekomendasi Rakernas NasDem yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) 15-17 Juni.
"Penetapan nama bakal calon presiden pada Pemilu 2024 yang akan diusung pertama Anies Rasyid Baswedan," kata Surya Paloh saat penutupan Rakernas NasDem di JCC, Jumat (17/6).
Selain itu, nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berada diurutan kedua dalam daftar bakal calon presiden yang diusulkan 34 DPW NasDem.
"Kedua Muhammad Andika Perkasa dan ketiga Ganjar Pranowo," lanjutnya.
Pembacaan nama bakal calon presiden yang akan diusung Nasdem itu langsung disambut meriah oleh para peserta rakernas. (ddy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Erick Thohir Bersaing dengan Anies dan Ganjar di Bursa Capres NasDem
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian