jpnn.com, JAKARTA - Melesatnya elektabilitas Airlangga Hartarto dalam hasil survey lembaga survei LSI Denny JA memancing komentar pengamat politik dan birokrasi Natalis Situmorang.
Dalam rilis survey LSI Denny JA yang diberitakan banyak media massa arus utama pada Selasa (14/6) lalu, Airlangga Hartarto menduduki peringkat ke-6 elektabilitas calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 dengan capaian 4,5% dari sebelumnya yang seringkali berada di urutan di atas 10 besar di berbagai survey.
BACA JUGA: Menko Airlangga: Pengusaha NU Berperan Strategis Menggerakkan Perekonomian
Dalam komentar yang kami terima melalui pernyataan pers hari ini, Natalis mengatakan, terbangunnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dimotori Partai Golkar, telah mengubah peta pencalonan pasangan presiden-wakil presiden secara signifikan.
Airlangga yang selama ini berada pada ‘divisi satu’ peta pencalonan capres tersebut, segera terkerek naik masuk ‘divisi utama’, seiring kian kokohnya KIB dalam peta politik nasional.
BACA JUGA: Ubedilah: Mana Berani Jokowi Reshuffle Erick Thohir dan Airlangga
“Apalagi, dalam beberapa waktu terakhir KIB menunjukkan kokohnya soliditas di antara mereka, yang antara lain ditunjukkan dengan kehadiran para petinggi partai anggota koalisi dalam acara Rakernas Partai Golkar di Bogor,” kata Natalis.
Hal itulah, kata alumnus PPSA XVII Lemhanas RI tersebut, yang publik kian melirik Airlangga.
BACA JUGA: Elektabilitas Golkar Meningkat, Dave Singgung Peran Airlangga
Bagi Natalis, hal itu menunjukkan bahwa publik pun mempercayai kemampuan Airlangga mengonsolidasi tak hanya kekuatan ketiga parpol anggota KIB, melainkan menguatkan ikatan di internal partainya sendiri.
“Bagaimanapun, publik Indonesia umumnya menginginkan kondisi negaranya aman, tertib dan bisa melanjutkan pembangunan demi meningkatnya kesejahteraan,” kata Natalis. “Manakala mereka melihat Golkar dan KIB tenang, bahkan solid, mereka melihat potensi besar ada di Airlangga," lanjutnya.
Persoalannya, kata Natalis, tinggal apakah tim Airlangga mampu memanfaatkan peluang tersebut, memperbesarnya hingga elektabilitas Airlangga terkerek lebih tinggi lagi, atau justru larut dalam euforia.
“Tentu saja, seharusnya tim Airlangga, kalau itu ada, menjadikan hal ini sebagai titik tolak penting. Tidak harus dengan mendesak anggota Koalisi untuk segera menentukan pasangan capres-cawapres, tetapi memanfaatkannya untuk konsolidasi lebih kokoh lagi karena jelas peluang mereka memenangkan Pilpres 2024 mendatang kian kuat,” kata pengajar pascasarjana sebuah universitas swasta di Jakarta tersebut.
Survei LSI Denny JA itu menggunakan metodologi multistage random sampling, jumlah responden ada 1.200 responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini +- 2,9 persen, waktu riset dilengkapi riset kualitatif pada 24 Mei hingga 7 Juni 2022.
Ada pun hasil survei LSI Denny JA tersebut adalah sebagai berikut:
1. Prabowo Subianto 28,9%
2. Ganjar Pranowo 23,5%
3. Anies Baswedan 14,6%
4. Agus Harimurti Yudhoyono 6,1%
5. Sandiaga Uno 5,3%
6. Airlangga Hartarto 4,5%
7. Puan Maharani 2%
8. Tri Rismaharini 1,6%
9. Erick Thohir 1,5%
10. Moeldoko 0,1%
Tidak tahu/tidak jawab 11,9%
"Jadi dari data ini bisa kita bilang bahwa di luar dua tokoh yang sudah memegang tiket, Prabowo, Ganjar dan Anies 3 tokoh tertinggi elektabilitasnya sehingga tadi kita lihat bahwa ada 5 calon divisi utama untuk capres atau cawapres di 2024 nanti," kata Ardian. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif