jpnn.com, PURWOREJO - Pengamat sosial dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Wahyudi Winarjo menyoroti cara Ganjar Pranowo menghadapi pengunjuk rasa perwakilan Wadas pada Selasa (22/3) lalu.
Menurut Wahyudi, cara Gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersebut mencerminkan seorang pemimpin yang memimpin rakyat.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Datang Lagi ke Wadas Malam-Malam, 2 Jam Berdialog, Warga Tetap Menolak
“Bagaimana Ganjar begitu menghormati rakyatnya. Ganjar mengamalkan prinsip vox populi, vox argentum. Bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan," kata Wahyudi kepada wartawan, Kamis (24/3).
Apalagi, kata Wahyudi, Ganjar Pranowo menggunakan komunikasi terbuka saat menemui massa.
BACA JUGA: Ganjar Kembali Datangi Desa Wadas, Komitmen untuk Merangkul Warga
“Itu tanpa rasa takut apapun. Mereka menyuarakan tuntutan ke Ganjar secara terbuka tanpa tekanan dalam forum antara wakil rakyat dengan rakyatnya,” kata Wahyudi.
Ganjar juga bisa menjelaskan dengan baik dan menjadi penyambung lidah pemerintah pusat kepada warga.
BACA JUGA: Polda Jateng Periksa 6 Anggotanya Terkait Desa Wadas, Apa Statusnya?
Cara Ganjar menemui mahasiswa dan perwakilan warga Wadas dengan cara lesehan juga memiliki nilai filosofi tinggi.
"Lesehannya, kalau ditarik secara filosofis itu perwujudan Tri Saktinya Bung Karno, berkebribadian secara budaya,” kata Wahyudi.
Hal lain yang disorot Wahyudi adalah cara Ganjar menangani kasus Wadas ini. Dia menyebut orang nomor satu di Jateng itu pasang badan untuk menuntaskan kasus.
"Dia sangat hati-hati dan tak ingin melukai rakyat Wadas khususnya mereka yang kontra. Dia terus melakukan pendekatan, dialog dan menjalankan berkomunikasi dengan baik,” beber Wahyudi. (cuy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Djainab Natalia Saroh, Elfany Kurniawan