Pengambilan Tanah dan Air dari Bawah Pohon Beringin Bogor

Minggu, 03 September 2017 – 01:47 WIB
Suasana pengambilan tanah dan air di bawah pohon rindang di Bogor. Foto: istimewa

jpnn.com, BOGOR - Pelaksanaan Gowes Pesona Nusantara (GPN) 2017 di Kota Bogor baru digelar pada Minggu (3/9). Namun, prosesi menuju persiapan start, sudah dimulai dengan pengumpulan tanah-air.

Pengambilan tanah dipusatkan di bawah kerindangan pohon-pohon raksasa di Kebun Raya Bogor, Sabtu (2/9).

BACA JUGA: Prosesi Pengambilan Tanah dan Air di GPN Kulon Progo Lebih Menantang

Kesakralan amat kental terlihat dalam prosesi tersebut. Sementara, air diambil dari Petilasan Tirta Kahuripan.

Kadispora Kota Bogor, Eko Prabowo dan Kasi Pengembangan Seni Film dan Kelembagaan Disparbud Kota Bogor, Sanusi hadir dalam acara tersebut.

BACA JUGA: Inilah Tanggapan Bupati Soal Antusiasme Warganya Ikuti GPN Kuningan

Menurut Uci, sapaan Sanusi, dipilihnya petilasan Tirta Kahuripan dikarenakan pada masa kejayaaan Prabu Siliwangi, petilasan ini merupakan satu-satunya petilasan yang ada di lingkungan Istana Kerajaan Pasundan dan berada dekat Pintu III Kebon Raya Bogor.

“Di sini dulunya merupakan daerah pertahanan air di kerajaan. Kemudian sempat dijebol musuh. Tapi hingga saat ini, air di petilasan ini tidak pernah kering. Sampai sekarang, petilasan ini selalu didatangi orang untuk meminta berkah dengan mengambil airnya tanpa dipungut bayaran,” beber Uci.

BACA JUGA: Antusiasme Khas Semeru di GPN Lumajang 

Sedangkan Kadispora Kota Bogor, Eko Prabowo sangat merasa bangga dengan kepercayaan yang diberikan Kemenpora untuk membawa tanah dan air dari petilasan Tirta Kahuripan ke Magelang dalam rangkaian agenda GowesPesona Nusantara 2017 ini, di mana nantinya tanah dan air tersebut akan disatukan dengan tanah dan air dari 89 kabupaten kota di Indonesia pada 9 September untuk kemudian dijadikan sebagai monumen.

“Mudah-mudahan dengan hadirnya tanah dan air dari Tirta Kahuripan, nantinya akan membuat NKRI semakin kuat dan kokoh,” ujar Eko.

Di sisi lain, Staf Ahli Menpora Bidang Kerjasama Antarlembaga, Adiati Noerdin mengibaratkan air kehidupan yang akan digabungkan saat peringatan Hari Olahraga Nasional sebagai semangat yang tak pernah habis bagi perjuangan bangsa Indonesia.

“Sesuai dengan mata airnya yang tak pernah habis, mudah-mudahan akan membuat semangat para pemuda Indonesia juga tak akan habis,” terangnya. (dkk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ribuan Peserta dari Berbagai Komunitas Ramaikan GPN di Kuningan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler