Pengangguran dan Kemiskinan di Sumedang Turun Tajam, Pj Bupati: Kami Syukuri dan Tafakuri

Senin, 27 November 2023 – 18:28 WIB
Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman berkomitmen terus berupaya menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di daerahnya. Foto: Dokumentasi Humas Pemkab Sumedang

jpnn.com, SUMEDANG - Angka Pengangguran Terbuka (TPT) Kabupaten Sumedang pada 2023 menurun cukup signifikan.

Dari 7,72 persen pada 2022 lalu menjadi 6,94 persen di tahun ini atau berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Barat sebesar 7,44 persen.

BACA JUGA: Keberhasilan Sumedang Atasi Stunting Dipaparkan di Forum Kota Sehat Dunia

"Alhamdulillah, angka pengangguran Sumedang tahun 2023 berdasarkan publish dari BPS menurun tajam menjadi 6,94 persen," kata Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman dalam keterangannya, Senin (27/11).

BACA JUGA: Pemkab Sumedang Wakili Indonesia Ikuti Pameran & Kongres Smart City Dunia di Barcelona

Tahun sebelumnya, angka pengangguran di Sumedang sebesar 7,72 persen.

"Tahun ini kami bisa turunkan 0,78 persen. Penurunan yang cukup tinggi apabila dibandingkan dengan kabupaten atau kota lainnya," imbuhnya.

BACA JUGA: Penjabat Bupati Herman Mengajak Masyarakat Meneladan Para Pangeran Sumedang

Demikian juga dengan angka kemiskinan di Sumedang, lanjut dia, pada 2022 lalu masih dua digit, yakni 10,14 persen.

Pada tahun ini mengalami penurunan yang cukup tinggi, yakni sebesar 0,78 persen atau menjadi satu digit sebesar 9,36 persen.

Menurut Herman, angka tersebut menunjukkan sebuah pencapaian yang membanggakan.

"Kami syukuri, tetapi harus ditafakuri juga. Jangan lengah, tahun depan harus kami genjot agar penurunannya bisa menembus satu persen lebih," tegas Herman.

Dikatakan Pj Bupati Sumedang, pencapaian tersebut tidak lepas dari dukungan semua komponen daerah, baik Forkopimda, DPRD, pemerintah desa maupun dunia usaha, dunia industri dan partisipasi masyarakat.

Lebih lanjut dia menjelaskan tugas utama pemerintahan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Bagi kami ini pertaruhan. Tugas pokok pemerintah daerah menyejahterakan masyarakat. Karena itu, salah satu prioritas kerja kami saat ini dan tahun 2024 adalah menurunkan angka pengangguran dan kemiskinan," ungkapnya.

Sumedang terus berbenah dan melakukan perbaikan terus menerus (continuous improvement) dalam menekan angka pengangguran dan kemiskinan melalui berbagai terobosan, antara lain perluasan kesempatan kerja dan pengembangan kewirausahaan.

Selain itu, melalui pengurangan beban pengeluaran dan peningkatan pendapatan keluarga miskin.

"Penduduk usia kerja kami dorong untuk memanfaatkan kesempatan kerja di dunia usaha dan dunia industri. Demikian juga bagi yang ingin berwirausaha, kami siapkan ekosistem wirausahanya," terangnya.

Skema pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK), baik yang klasikal maupun melalui program Skill Development Program (SDC) terus dipacu.

"Kami juga tengah mengoptimalkan program magang ke luar negeri, seperti ke Jepang bersama Kemnaker (Kementerian Ketenagakerjaan)," ungkap Herman.

Di sisi lain, untuk memudahkan akses permodalan, telah digulirkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Usaha Rakyat Daerah (KURDA) di Bank Sumedang dan BJB Cabang Sumedang.

Sementara itu, untuk mengatasi gap kesempatan kerja dan potensi tenaga kerja akan dilaksanakan Job Fair keliling ke tiap-tiap kecamatan dan desa se-Kabupaten Sumedang.

Untuk akselerasi penanganan kemiskinan, Pemkab Sumedang kini menggulirkan program KKN Tematik Gotong-royong Membangun Desa (GRMD), kolaborasi dengan 48 perguruan tinggi di bawah LLDIKTI Wilayah IV.

Menurut Herman, yang unik dari KKN Tematik GRMD, yakni indikator kinerja utamanya adalah penurunan angka kemiskinan, pencegahan stunting dan peningkatan daya saing desa.

"Ini terobosan konkret, karena mahasiswa, Pemda dan warga bahu-membahu menurunkan angka kemiskinan melalui peningkatan literasi sosial warga, serta meningkatkan daya saing desa melalui kegiatan one village one product," ujar Herman.

Dia menyebutkan tahun ini lokusnya 26 desa (piloting), sedangkan sisanya 251 desa/kelurahan akan dituntaskan tahun depan.

Dielaborasi lebih lanjut, aktualisasi peningkatan literasi sosial warga miskin dimaksud dilakukan dengan cara memastikan beban pengeluaran keluarga miskin minimal melalui backup perlindungan sosial, serta pendapatan keluarganya maksimal melalui pemberdayaan ekonomi keluarga.

Untuk melompatkan skema di atas, kata Herman, Pemkab Sumedang memanfaatkan teknologi informasi (digital).

"Intinya, bagaimana data tentang pengangguran dan kemiskinan dikumpulkan, diolah dan dianalisis hingga didapatkan rekomendasi agar cepat dan bagus prosesnya, ya dibantu tools digital. Jadi good data, good dicission and good result," pungkas Herman. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler