JAKARTA - Pramugari Sriwijaya Air, Nur Febryani mengatakan penganiaya dirinya, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah Bangka Belitung (BKPMD Babel), Zakaria Umar Hadi mencoba menghilangkan barang bukti. Hal itu terlihat dari upaya Zakaria yang mencoba mengelabui permintaan penyidik.
Wanita yang akrab dipanggil Febryani ini menyebutkan koran yang diduga digunakan memukul Zakaria berbeda dengan yang diserahkan kepada polisi.
"Menurut saya, barang buktinya bukan itu, karena bentuk dan warnanya beda," ungkap Febryani kepada wartawan di kediamannya, Jalan Kemang Utara, Jakarta, Jumat (7/6).
Febryani yakin barang bukti koran tersebut adalah palsu. Ia bisa memastikannya karena mempunyai saksi kuat saat kejadian pemukulan itu.
"Ada penumpang yang bersedia jadi saksi, sampai penumpang itu menangis melihat saya dipukul," kisah wanita yang sudah 12 tahun menjadi pramugari ini. (chi/jpnn)
Wanita yang akrab dipanggil Febryani ini menyebutkan koran yang diduga digunakan memukul Zakaria berbeda dengan yang diserahkan kepada polisi.
"Menurut saya, barang buktinya bukan itu, karena bentuk dan warnanya beda," ungkap Febryani kepada wartawan di kediamannya, Jalan Kemang Utara, Jakarta, Jumat (7/6).
Febryani yakin barang bukti koran tersebut adalah palsu. Ia bisa memastikannya karena mempunyai saksi kuat saat kejadian pemukulan itu.
"Ada penumpang yang bersedia jadi saksi, sampai penumpang itu menangis melihat saya dipukul," kisah wanita yang sudah 12 tahun menjadi pramugari ini. (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Rekonstruksi Kasus Suap Bupati Madina
Redaktur : Tim Redaksi