Pengawal Hartati Halangi Kerja Wartawan

Rabu, 19 September 2012 – 16:19 WIB
JAKARTA - Meski sedang menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Siti Hartati Murdaya tidak kehilangan pengaruh. Bahkan, pengusaha yang dikenal dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu terus mendapatkan pengawalan oleh sejumlah bodyguard saat memasuki gedung KPK.

Ironisnya, para bodyguard Siti Hartati Murdaya bertingkah kurang respek saat mengawal Bos PT Hardaya Inti Plantations itu. Pasalnya pengawal Hartati yang berjumlah sekitar 7 orang itu menghalangi kerja wartawan yang meliput pemeriksaan di KPK.

Kondisi itu terpantau saat awak media yang mengabadikan gambar Hartati usai diperiksa dan wawancara, dihalang-halangi oleh para Bodyguar istri Murdaya Poo itu. Bahkan seorang diantara mereka mencoba menarik kamera video salah satu media elektronik.

Kondisi itu sempat memanas sampai ke depan pintu Rutan KPK, dimana para bodyguard Hartati masih tetap menghambat upaya awak media untuk mendapatkan keterangan dan gambar Hartati. Hal itu membuat kameraman dan forografer geram hingga terjadi keributan.

"Woi, KPK ini area hukum, bukan area bodyguard," teriak seorang kameraman kepada para pengawal Hartati. Untung saja emosional awak media berhasil diredam oleh rekan-rekannya sesama wartawan, dan para pengawal Hartati mulai menjauh.

Menanggapi masalah ini, Juru Bicara KPK Johan Budi mengaku belum mengetahuinya. Namun dia berjanji akan mengkoordinasikannya dengan pihak keamanan KPK mengenai keberadaan bodyguard Hartati itu. "Nanti saya koordinasi dengan security," ucap Johan.

Seperti diketahui, Hartati resmi ditahan KPK sejak tanggal 12 September 2012 lalu. Dia diduga menyuap Bupati Buol, Sulawesi Tengah, Amran Batalipu sejumlah Rp3 miliar untuk meloloskan penerbitan izin HGU perkebunan perusahaannya di daerah itu.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diperiksa 5 Jam, Hartati Anggap Kasusnya Belum Jernih

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler