Pengawasan Bandara Malaysia Lemah, Narkoba Mudah Diselundupkan

Selasa, 19 Februari 2013 – 04:44 WIB
MAKASSAR -- Badan Narkotika Provinsi Sulsel menilai pengawasan di terminal bandara Malaysia, khususnya terminal keberangkatan penerbangan ke Makassar sangat lemah. Lemahnya pengawasan ini membuat peredaran narkoba dari Malaysia ke Indonesia sangat mudah.

Kepala Badan Narkotika Provinsi Sulsel, Kombes Richard Nainggolan mengatakan saat melakukan peninjauan di terminal bandara di Malaysia pengawasan di seluruh terminal sudah baik. Khusus di terminal yang ditempati maskapai penerbangan Air Asia, ada kelemahan dari sistem pengawasannya.

Oleh karena itu, sambung dia, kejadian seperti ini dapat menjadi masukan buat pihak maskapai untuk memperketat pengawasan di terminal. “Jadi penggagalan penyelundupan ini suatu keberhasilan buat bea cukai. Karena ada kelemahan di terminal bandara di Malaysia yang ditempati Air Asia. Kita harap itu segera dibenahi,” tambahnya.

Terkait jaringan yang melibatkan warga Kabupaten Sinjai, Hasniah Dullah, mantan Kapolres Lutim ini mengakui pihaknya masih terus mendalami. “Kondisi psikoligis tersangka kurang baik. Dia selalu menangis. Pastinya, jaringan yang ada di atasnya akan kita ungkap. Ini sudah jaringan internasional,” jelasnya.

Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean B, Budi H menambahkan awalnya tim yang bertugas mencurigai barang bawaan milik penumpang pesawat dari Malaysia tujuan Makassar. Petugas kemudian mengarahkan ruangan untuk dilakukan pemeriksaan.

Ditemukan 300 gram bubuk kristal berwarna putih. Menurut Budi, berdasarkan surat kepala balai pengujian dan identifikasi barang Tipe B Surabaya bernomor 033/WBC.10/BPIB/2013, tanggal 17 Februari, perihal hasil pengujian dan identifikasi, barang itu diidentifikasi sebagai senyawa organik jenis methamphetamine (sabu-sabu) dan dua butir ekstasi. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Balai Kota Dibobol Maling, Pol PP Dianggap Lalai

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler