Pengawasan Bank Bukopin Dinilai Makin Ketat Setelah Masuknya Kookmin

Kamis, 15 Oktober 2020 – 10:00 WIB
Ilustrasi Bank Bukopin. Foto: Radar Surabaya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Masuknya KB Kookmin Bank Co.Ltd sebagai pemegang saham pengendali dinilai akan semakin memperkuat pengawasan terhadap PT Bank Bukopin Tbk (BBKP).

Hal ini lantaran Bukopin akan diawasi oleh dua otoritas perbankan sekaligus, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia dan The Financial Supervisory Service di Korea Selatan.

BACA JUGA: Banyak Koperasi Tidak Rela Bukopin Dikuasai Bank Korea

Dengan pengawasan yang makin ketat, nasabah Bukopin bakal diuntungkan.

Ketua Bidang Pengembangan Kajian Ekonomi Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Aviliani mengatakan dengan masuknya Kookmin akan membuat Bukopin semakin prudent.

BACA JUGA: Deddy Corbuzier: UU Cipta Kerja Memang ada Gunanya, Selain Rusuh?

"Dengan pengawasan yang makin ketat dan sistem operasi yang lebih baik fundamental Bukopin tentunya  akan semakin solid kedepannya. Hal ini akan menguntungkan nasabah," tutur Aviliani.

Di luar OJK dan FSS, pengawasan terhadap Bukopin juga turut dilakukan oleh otoritas pasar modal.

BACA JUGA: Pakar Perbankan: Bukopin Bank Bersejarah, Harus Dipertahankan

Di Indonesia, Bukopin merupakan perusahaan publik yang memberikan laporan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI). Sementara di luar negeri, KB Financial Group Inc. yang merupakan induk Kookmin juga tercatat melakukan dual-listing saham di Korea Exchange dan New York Stock Exchange.

Keputusan OJK yang mendorong Kookmin untuk menjadi pengendali di Bank Bukopin terbukti manjur. Salah satunya bisa dilihat dari tren penguatan harga saham perseoran di BEI. Menguatnya saham BBKP dinilai sebagai sinyal positif bagi para investor yang telah menanamkan modalnya di bank legendaris ini.

"Komitmen Kookmin untuk terus meningkatkan modal menunjukkan bahwa bisnis perbankan di Indonesia masih sangat bagus, apalagi jika pandemi telah usai. Inilah yang memicu saham Bukopin menguat," terang Aviliani.

Di tengah ketatnya persaingan dan besarnya efek pandemi COVID-19, Aviliani menyarankan Bukopin agar terus memperkuat posisinya sebagai di segmen UMKM.

Apalagi Bukopin memiliki banyak anak perusahaan yang memungkinkan terciptanya kolaborasi.

"Mungkin Bukopin bisa mengoptimalkan ekosistem bisnis yang sudah dimiliki. Dengan strategi kolaborasi ini bisnis Bukopin bisa tumbuh positif dan didukung anak usaha yang sehat," imbuhnya.

Kookmin telah mendapatkan restu dari OJK untuk menjadi pemegang 67% saham Bukopin. Kookmin dikenal sebagai bank yang memiliki kekuatan bisnis pada segmen retail banking serta usaha kecil dan menengah (UKM) yang selama ini juga menjadi kekuatan Bukopin.

Sebelumnya, Deputi Komisioner Humas dan Logistik OJK Anto Prabowo menyatakan, masuknya Kookmin sebagai pemegang saham pengendali menjadi dukungan positif bagi perkembangan Bukopin serta industri perbankan nasional. Hal ini diharapkan turut meningkatkan kontribusi dalam upaya pemulihan ekonomi.

Hingga saat ini, OJK telah melakukan optimalisasi berbagai kebijakan di industri jasa keuangan.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler