LIMAPULUHKOTA- Satu dari dua pria yang diduga sebagai pengedar narkotika jenis ganja kering, ditembak polisi di kawasan Kelok Sembilan, Limapuluh Kota. Pria bernama Entos Antoni alias Entos, 22, asal Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota itu, ditembak polisi pada lutut bagian kanannya.
"Tersangka Entos terpaksa dilumpuhkan karena melakukan perlawanan terhadap petugas," kata Kapolres Limapuluh Kota AKBP Partomo Iriananto didampingi Kasat Narkoba AKP Amral kepada Padang Ekspres (Grup JPNN), Selasa (12/3).
Sebelum menembak Entos, polisi yang sedang melaksanakan Operasi Tumpas Bandar, mendapat informasi dari masyarakat, bahwa dua warga Nagari Gunuangmalintang, baru saja transaksi ganja di kawasan Tanjuangpati, Kecamatan Harau.
Begitu mendapat informasi, polisi yang melakukan penyamaran, langsung menggelar razia di kawasan Kelok Sembilan. Dalam razia tersebut, polisi mencegat Entos dan temannya Sinoldi, 20, yang mengendarai sepeda motor Satria FU dengan kecepatan tinggi.
Selain melaju dengan kecepatan tinggi, sepeda motor yang dinaiki Entos dan Noldi, juga memiliki nomor polisi yang janggal, yakni BA 24-10 M. Karena itu, polisi menjadi bertambah curiga kepada mereka.
Alhasil, Entos dan Noldi dicegat polisi. Begitu diperiksa, polisi menemukan 1 kilogram ganja kering dari celana dalam Entos. Tapi, saat akan diamankan, Entos diduga melawan, sehingga terpaksa diliumpuhkan petugas.
Sampai kemarin, Entos dan Noldi, masih menjalani pemeriksaan intensif di ruang Satnarkoba Polres Limapuluh Kota. "Sesuai attensi Kapolres, kedua pengedar ganja ini akan kami proses sesuai aturan yang berlaku," tegas AKP Amral.
Keterangan yang diperoleh penyidik Satnarkoba Polres Limapuluh Kota, Entos dan Naldi, mengakui sebagai pengedar ganja di Nagari Gunuangmalintang. Ganja yang mereka edarkan, didapat dari bandar di kawasan Tanjuangpati, Harau.
Polisi masih mengembangkan bandar yang disebut Entos dan Naldi. Sementara itu, pemuka masyarakat di Nagari Gunuangmalintang, sebagaimana disampaikan pengusaha gambir Haji Chandra, mendukung upaya pemberantasan narkoba yang dilakukan polisi.
"Sebelum mereka ditangkap, niniak-mamak dan pemerintah nagari Gunuangmalintang, sebenarnya sudah resah dan berharap, peredaran ganja di nagari mereka, dapat diberantas. Alhamdulillah, itu sudah terwujud. Kita, sangat mendukung," kata Haji Chandra, secara terpisah. (frv)
"Tersangka Entos terpaksa dilumpuhkan karena melakukan perlawanan terhadap petugas," kata Kapolres Limapuluh Kota AKBP Partomo Iriananto didampingi Kasat Narkoba AKP Amral kepada Padang Ekspres (Grup JPNN), Selasa (12/3).
Sebelum menembak Entos, polisi yang sedang melaksanakan Operasi Tumpas Bandar, mendapat informasi dari masyarakat, bahwa dua warga Nagari Gunuangmalintang, baru saja transaksi ganja di kawasan Tanjuangpati, Kecamatan Harau.
Begitu mendapat informasi, polisi yang melakukan penyamaran, langsung menggelar razia di kawasan Kelok Sembilan. Dalam razia tersebut, polisi mencegat Entos dan temannya Sinoldi, 20, yang mengendarai sepeda motor Satria FU dengan kecepatan tinggi.
Selain melaju dengan kecepatan tinggi, sepeda motor yang dinaiki Entos dan Noldi, juga memiliki nomor polisi yang janggal, yakni BA 24-10 M. Karena itu, polisi menjadi bertambah curiga kepada mereka.
Alhasil, Entos dan Noldi dicegat polisi. Begitu diperiksa, polisi menemukan 1 kilogram ganja kering dari celana dalam Entos. Tapi, saat akan diamankan, Entos diduga melawan, sehingga terpaksa diliumpuhkan petugas.
Sampai kemarin, Entos dan Noldi, masih menjalani pemeriksaan intensif di ruang Satnarkoba Polres Limapuluh Kota. "Sesuai attensi Kapolres, kedua pengedar ganja ini akan kami proses sesuai aturan yang berlaku," tegas AKP Amral.
Keterangan yang diperoleh penyidik Satnarkoba Polres Limapuluh Kota, Entos dan Naldi, mengakui sebagai pengedar ganja di Nagari Gunuangmalintang. Ganja yang mereka edarkan, didapat dari bandar di kawasan Tanjuangpati, Harau.
Polisi masih mengembangkan bandar yang disebut Entos dan Naldi. Sementara itu, pemuka masyarakat di Nagari Gunuangmalintang, sebagaimana disampaikan pengusaha gambir Haji Chandra, mendukung upaya pemberantasan narkoba yang dilakukan polisi.
"Sebelum mereka ditangkap, niniak-mamak dan pemerintah nagari Gunuangmalintang, sebenarnya sudah resah dan berharap, peredaran ganja di nagari mereka, dapat diberantas. Alhamdulillah, itu sudah terwujud. Kita, sangat mendukung," kata Haji Chandra, secara terpisah. (frv)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bendahara Bappeda Tewas Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi