Pengelola Rusun Minta Keluarga Pembuang Bayi Segera Angkat Kaki

Senin, 04 Juli 2022 – 19:39 WIB
Warga berada di beranda Rusun Jatinegara Barat, Jakarta, Kamis (5/5/2016). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww/16

jpnn.com, JATINEGARA - Kepala Unit Pengelola Rusun Jatinegara Barat, Dwiyanti Chotifah meminta keluarga dari MS (19) pelaku pembuang bayi ke Kali Ciliwung untuk segera pindah dari tempatnya.

Menurut Dwiyanti, pihaknya mengeluarkan surat edaran pemutusan perjanjian sewa menyewa unit hunian yang ditujukan untuk AM (50) selaku orang tua dari MS.

BACA JUGA: Bayi Perempuan Dibuang di Semak-Semak, Pelakunya

“Pengelola itu sudah jauh berpikir. Kami kasih solusi, nanti kami usahakan untuk memberikan unit lain di luar Jatinegara Barat. Pindah ke rusun lain," ujar Dwiyanti di Jakarta, Senin.

AM berserta istri, anak, dan cucunya diminta mengosongkan kamar 8.02 Tower A paling lambat hingga 15 Juli 2022. AM sendiri diketahui sudah tujuh tahun menetap di rusun tersebut.

BACA JUGA: Kehilangan Calon Bayi, Polwan Suci Darma Tulis Pesan Menyentuh Hati, Isinya Begini

Dwiyanti mengatakan alasan pihaknya melayangkan surat bernomor 3915/RR.02.01 tersebut sesuai dengan Peraturan Gubernur Nomor 111 tahun 2014 tentang Mekanisme Penghunian Rumah Susun Sederhana Sewa.

“Di dalam pergub itu ada larangan melakukan perbuatan kriminal, memakai, menggunakan narkoba, berbuat maksiat atau apa yang (membuat penghuni) harus dikeluarkan dari unit. Itu menjadi dasar kami dalam bekerja," ujar Dwiyanti.

BACA JUGA: Info Terkini dari Kapolsek Fadilah Soal Kasus Pembuangan Bayi di Teras Rumah Warga

Selain itu, dia mengatakan dikeluarkannya surat pemutusan perjanjian sewa tersebut untuk kebaikan psikologis NA, bayi dari MS yang kini dirawat oleh AM dan istri.

Dikhawatirkan NA akan mengalami perundungan oleh teman-temannya ketika sudah besar sehingga dapat mengganggu kejiwaan NA.

"Kalau dia besar nanti, kalau masih tinggal di Jatinegara Barat, dia ketemu orang, ketemu teman sebaya, apa enggak kasarnya nanti di-bully? Kamu kan anak yang mau dibunuh, nah itu kan artinya secara tumbuh kembang buat jiwanya enggak bagus," ujar Dwiyanti.

Tak hanya itu, penghuni rusun lain juga telah melayangkan surat kepada dirinya untuk meminta AM pindah dari rusun.

"Saya juga banyak warga yang WhatsApp terkait masalah ini," tutur Dwiyanti.

Warga sempat dikejutkan dengan penemuan bayi perempuan di tepi Kali Ciliwung, Jalan Inspeksi Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, pada Rabu (1/6) dini hari

Bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang pencari ikan yang mendengar suara tangisan.

Saat ditemukan, bayi tersebut terbungkus kantong plastik dan dalam kondisi yang penuh luka di sekujur tubuh. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Geber Ciliwung, Bergerak Bersama Kembalikan Fungsi dan Kelestarian Sungai


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler