jpnn.com, JAKARTA - PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLi) membuktikan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat lewat aksi Geber Ciliwung, Gerakan Bersama Bebersih Ciliwung.
Selama tiga hari berturut-turut, PPLi berkolaborasi dengan sejumlah pihak dan ratusan relawan untuk membersihkan DAS Ciliwung.
BACA JUGA: Sambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia, KLHK Bareng Komunitas Gelar Bersih Ciliwung
"Kami sebagai perusahaan pengelola limbah industri, bertanggung jawab atas kebersihan sungai yang kami lewati di area Jawa Barat juga DKI Jakarta," ungkap Manager Humas PPLi Arum Tri Pusposari dalam keterangannya.
Kemarin, Sabtu (18/6), giat ini ditutup dengan serangkaian acara bertemakan lingkungan. Salah satunya yakni menyusuri DAS Ciliwung menggunakan perahu karet.
BACA JUGA: Gandeng Komunitas Ciliwung, KLHK Ingin Kualitas Air Sungai Lebih Baik
Ikut menyusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung, Direktur Utama PPLi Yoshiaki Chida, Kasdam Jaya Brigjen TNI Edy Sutrisno, bersama Aster Kasdam Jaya, juga sejumlah pejabat Pemprov DKI Jakarta.
Arum mengatakan kondisi Ciliwung hari ini masih jauh dari kata layak. Masih banyak warga menganggap cara paling praktis melenyapkan sampah rumah tangga dengan melemparnya ke aliran sungai.
BACA JUGA: Heboh, Sesosok Mayat Pria Mengapung di Sungai Ciliwung, Mungkin Anda Kenal?
Sampah-sampah yang dibuang ke sungai pun ternyata beragam, bukan hanya plastik atau bungkus nasi, tapi juga ban bekas, kasur, lemari hingga alat elektronik seperti televisi, batu baterai dan lampu yang tak terpakai lagi.
"Mereka tak sadar barang elektronik itu merupakan limbah bahan berbahaya beracun (B3) yang dapat membahayakan jiwa manusia," ucap Arum.
Sebagai puncak Hari Lingkungan Hidup Sedunia, selama tiga hari berturut-turut, sejak 16 Juni hingga puncaknya 18 Juni ratusan relawan gabungan terlibat dalam aksi bebersih Sungai Ciliwung.
"Geber ini merupakan singkatan dari gerakan bersama. Suatu istilah untuk sebuah kegiatan yang dilakukan secara bersama-sama atau kolaboratif," tutur Arum di sela-sela kegiatan Geber Ciliwung di Markas Rindam Jaya.
Kolaborasi Geber Ciliwung mengundang banyak pihak. Mulai dari Pemrov DKI Jakarta, Kodam Jaya, Rindam Jaya, Dinas Lingkungan Hidup DKI, Dinas Bina Marga DKI, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, lembaga kemanusiaan Indonesia Care, juga sejumlah relawan dari Brigade Relawan Nusantara.
Sembari menyusuri Daerah Aliran Sungai Ciliwung, Kasdam Jaya Brigjen TNI Edy Sutrisno menyampaikan harapan agar semua pihak meningkatkan upaya mempercepat keberhasilan program Ciliwung Bersih.
"Sudah menjadi impian bersama warga di sepanjang Ciliwung, bisa mengembalikan lagi fungsi dan kelestarian sungai. Aksi tiga hari berturut-turut ini benar-benar telah menunjukkan hasil signifikan. Terima kasih untuk semua yang telah terlibat," ucap Edy
Mewakili Dirut PPLi, Arum menyampaikan, kelak Ciliwung harus bisa diwariskan kelestariannya untuk anak cucu, upaya ini harus dimulai dan dijaga rutinitasnya. PPLi pun berkomitmen akan meneruskan aksi serupa baik di hilir maupun di hulu.
"Mungkin kita tak bisa membersihkan seluruh sungai dengan waktu singkat, tapi kita ingin meninggalkan motivasi, meninggalkan kesan baik yang bisa diteruskan masyarakat untuk mengikuti langkah kami, membersihkan Ciliwung yang saat ini masih cukup tercemar," ujar Arum.
Menutup puncak aksi Geber Ciliwung, PPLi menyerahkan secara simbolis enam tempat sampah berukuran 600 liter ke sejumlah warga, relawan dan komunitas di sepanjang Ciliwung.
Satu unit perahu karet untuk aksi pencegahan dan evakuasi banjir pun diserahterimakan PPLi kepada Indonesia Care.
Acara dipungkasi dengan diskusi tentang lingkungan yang diselenggarakan Aliansi Jurnalis Peduli Lingkungan Indonesia (AJPLI), membicarakan tajuk; Sungai Ciliwung, Sebuah Potensi yang Tenggelam. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif