Pengembang Andalkan Properti di Bawah Rp 1 Miliar

Jumat, 01 Juli 2016 – 01:29 WIB
Ilustrasi. Foto: JPNN

jpnn.com - SURABAYA – Direktur PT Ciputra Surya Tbk Sutoto Jacobus mengatakan, penjualan properti hingga semester pertama tahun ini didorong produk dengan harga kurang dari Rp 1 miliar.

Pengembang pun gencar bermain di harga tersebut karena daya beli masih lemah. ’’Sengaja kami luncurkan produk yang bisa dijangkau sekaligus untuk perluasan pasar,’’ katanya.

BACA JUGA: 3 Bank Raksasa Gelontorkan Rp 15 Triliun untuk PLN

Selain strategi harga, Ciputra Surya memberikan kemudahan kepada konsumen. Misalnya, program cicilan uang muka dari developer dalam jangka waktu yang relatif panjang.

Cara itu paling banyak dipilih pembeli karena meringankan cash flow. ’’Tahun ini target penjualan tumbuh 25 persen daripada 2015. Tapi, tiap proyek berbeda. Di CitraLand, realisasi sudah mencapai Rp 550 miliar,’’ jelasnya.

BACA JUGA: Pasar Properti Potensial, Garap Kelas Menengah

Penjualan juga ditunjang animo pembeli hunian. Tahun ini pasar hunian relatif lebih bagus ketimbang properti jenis komersial. Meski demikian, proyek perkantoran dan SOHO yang dikembangkan juga membukukan penjualan sesuai target.

Secara terpisah, Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland Sinarto Dharmawan meyakini pasar properti di semester kedua akan membaik. Salah satunya, didorong kebijakan tax amnesty. Karena itu, Sinarto optimistis target penjualan pada tahun ini bisa tercapai.

BACA JUGA: Suzuki Luncurkan Mobil Baru Tiap 3 Bulan

’’Indikator membaiknya properti terlihat dari penjualan beberapa produk high rise seperti Apartemen Graha Golf, Praxis, Spazio Tower, dan The Rosebay. Properti vertikal memang jauh mendominasi. Sebab, untuk landed, pengembangannya tidak banyak,’’ ungkapnya kemarin.

Tahun ini Intiland fokus menyelesaikan proyek-proyek yang telah diluncurkan sebelumnya. Produk baru yang diluncurkan tahun ini hanya cluster-cluster baru untuk hunian tapak.

Sinarto menilai minat dan kemampuan masyarakat untuk membeli properti masih besar.

Hal itu ditunjukkan sebagian besar pembeli proyek-proyek Intiland yang merupakan repeat buyer. ’’Mengingat kondisi ekonomi, kami cenderung menahan laju harga. Hingga sekarang, kenaikannya hanya 5–10 persen,’’ tuturnya. (res/jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Genjot Parisiwata, Kemenpar Gandeng Kampus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler