Pengembang SkinCheck.AI Dapat Pendanaan Google dan Diktiristek

Selasa, 15 Oktober 2024 – 16:20 WIB
Muhammad Risma Mahasiswa IT President University meraih dana inkubasi USD 10 ribu dari Bangkit Academy. Foto Dokumentasi President University

jpnn.com - JAKARTA - Seorang mahasiswa dari daerah terluar, perbatasan, dan tertinggal di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, berhasil memukau perusahaan teknologi global, Google, atas kreasinya mengembangkan aplikasi berbasis kecerdasan buatan (AI).

Aplikasi itu bernama SkinCheck.AI, yang dinilai menjadi solusi untuk merawat kesehatan kulit.

BACA JUGA: Dukung Ekonomi Kreatif, Aplikasi Oxone Premium Apps Diluncurkan Ulang

SkinCheck.AI dikembangkan oleh Muhammad Risma yang juga mahasiswa aktif di President University Prodi Teknologi Informasi (IT) angkatan 2021.

Atas inovasi itu, Risma kini mendapat pendanaan USD 10 ribu atau sekitar Rp140 juta dari Google dan Kemendikbudristek.

BACA JUGA: Berkolaborasi dengan Google Cloud, Alva Tingkatkan Kemampuan Motor Listriknya

"Saya merasa bangga dan bersyukur bisa menjadi bagian dari tim yang berhasil mendapat pendanaan dari Google dan Diktiristek Kemendikbudristek," kata Risma, Selasa (15/10).

Dia menjelaskan SkinCheck.AI merupakan sebuah aplikasi mobile yang menggunakan teknologi AI atau artificial intelligence dan juga validasi ahli untuk menganalisis masalah kulit. Setelah itu, kemudian merekomendasikan solusi perawatan kulit yang sesuai.

BACA JUGA: Permudah Pengguna, Google Maps Meluncurkan Fitur Pelapor Insiden di Android Auto

"Ini tidak hanya membuktikan kemampuan teknis dan inovasi yang kami ciptakan, tetapi juga menjadi sebuah pencapaian besar bagi kami sebagai mahasiswa," ungkap Risma.

Pemiliki IPK 3.90 ini juga menyebutkan bahwa salah satu hal yang membuatnya berhasil ialah karena adanya tekad dan ketertarikan yang kuat di bidang teknologi, sehingga mampu merubah ide-idenya menjadi kenyataan.

Selain itu, tambah dia, doa dan dukungan orang tua menjadi kekuatan besar yang terus memotivasinya, tidak menyerah, dan berusaha memberikan yang terbaik.

"Tidak bisa dipungkiri, keberhasilan ini adalah hasil dari kolaborasi, kerja sama tim, kerja keras, dan semangat untuk terus belajar," katanya.

Pendidikan di President University juga berperan dan menjadi bekal utama dalam kesuksesan ini.

Risma mengambil spesialisasi di Artificial Intelligence, sehingga mendapatkan dasar-dasar kuat dalam bidang AI melalui kelas-kelas komprehensif dan bimbingan dari dosen berpengalaman, terutama dalam mempermudah proses konversi SKS serta memberikan saran dan bimbingan yang relevan.

"Semua ini menjadi modal penting mengembangkan Skincheck.AI dan menjadikannya solusi teknologi yang lebih matang dan berdampak nyata," ungkap Muhammad Risma. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler