Pengembangan Lokasi Wisata Unggulan Perlu Dibarengi Pemberantasan Preman

Selasa, 19 Mei 2015 – 00:55 WIB

jpnn.com - PADANG - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) merangkap Kepala Bappenas, Andrinof A Chaniago tak mau pengembangan kawasan wisata Mandeh di Pesisir Selatan, Sumatera Barat hanya dilakukan dengan menggelontorkan dana besar-besaran. Menurutnya, harus ada strategi jitu untuk pengembangan Mandeh yang telah ditetapkan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) itu.

Andrinof menegaskan, upaya untuk mengembangkan kawasan wisata tidak hanya membutuhkan investasi. Sebab, hal yang tak kalah penting adalah mental masyarakatnya juga.

BACA JUGA: Transportasi Laut Mudik Lebaran, Kemenhub Siap Tampung 10 Ribu Motor

"Selain kami akan menarik investor untuk mengembangkan Mandeh, saya ingin mental masyarakat sekitar lebih diperhatikan untuk dimajukan terlebih dahulu," katanya baru-baru ini usai acara peresmian Joy Sailing dan Festival Mandeh 2015 di Pesisir Selatan Sumatera Barat.

Secara khusus, pria berdarah Minang itu menyebut mental masyarakat yang masih membiarkan premanisme. Padahal, keberadaan preman dan pemalak justru membuat rugi daerah itu sendiri.

BACA JUGA: Tolak Penghapusan Premium Karena Tak Disubsidi Lagi

Bahkan, katanya, premanisme terjadi di seluruh daerah Sumbar. Sayangnya, pemerintah daerah setempat malah membiarkan oknum preman beraksi.

"Ini tanggung jawab Pemda setempat. Bagaimana mau maju kalau di semua tempat wisata ada preman dan tidak ada yang mengelola secara resmi," kata dia.

BACA JUGA: Perum Perhutani Gandeng Kementerian Desa PDTT

Sedangkan Menteri Pariwisata Arief Yahya menyatakan, pihaknya berupaya menggaet investor asing untuk mengembangkan Mandeh. Menurutnya, Kementerian Pariwisata bertekad mempromosikan Mandeh agar sukses seperti sudah bersuara akan turut membantu mengembangkan Mandeh, Sumbar dengan kesuksesannya membuat proyek kawasan resort Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Arief menjelaskan, investor asing telah mendanai pembangunan proyek KEK Mandalika dengan dana sebesar USD 300 juta. Karenanya, hal serupa akan dilakukan pemerintah untuk membangun kawasan Mandeh dengan menggaet investor dari Timur Tengah, Tiongkok dan Malaysia.(mg3/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Kembangkan Solar Campur Air


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler