jpnn.com, BOGOR - Herman alias Enur, pengemis kaya yang sedang viral di media sosial itu akhirnya diamankan Satpol PP Kota Bogor, saat mengemis di simpang Lotte Mart Yasmin sekitar pukul 09.00 WIB, Rabu (20/3).
Petugas Pol PP Kota Bogor langsung menyerahkannya kepada Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor untuk pendataan. Di Kantor Dinsos, laki-laki berusia 87 itu mengaku kehidupannya berbeda seperti yang dibicarakan netizen di media sosial.
BACA JUGA: Konon Pengemis Kaya Itu Suka Kasih Uang ke Anak-Anak
Mulai dari mobil yang dia gunakan dalam foto. Enur menegaskan bahwa mobil itu merupakan sewaan dari tetangganya. Termasuk seorang supirnya. Hal itu dia lakukan karena kakinya tak kuat lagi berjalan jauh akibat sakit yang dideritanya.
“Mobil itu sewa Rp85 ribu per hari termasuk supir, saya sewa karena tak mampu lagi jalan jauh apalagi bawa kendaraan sendiri,” ujarnya kepada Radar Bogor di kantor Dinsos.
BACA JUGA: Pengemis yang Juragan Angkot dan Beristri 3 Itu Bakal Kena Denda Rp50 Juta
(Baca Juga: Konon Pengemis Kaya Itu Suka Kasih Uang ke Anak-Anak)
Sewa itu, kata dia, karena penghasilan rata-rata dari mengemis sebesar Rp150 ribu. Sisa uang sewa, yaitu Rp70 ribu, untuk menyambung kehidupan sehari-harinya yang tinggal di Kampung Cisauk RT05/01 Desa Cemplang Kecamatan Cibungbulang bersama seorang anak laki-lakinya dan menantu serta dua orang cucunya.
BACA JUGA: Ternyata Pengemis Itu Punya Mobil Pribadi, Juragan Angkot dan Beristri Tiga
“Kalau tidak percaya ayo ke rumah saya, ini keadaan saya, jangan sampai (di medsos) itu simpang siur. Orang enggak punya apa-apa kok dibilang punya mobil, hasil bapak ngemis per harinya Rp150 ribu, untuk sewa Rp80 ribu dan saya Rp70 ribu. Mobil yang dibawa sebenarnya bukan mobil saya tetapi mobil sewa,” tegasnya.
Terkait istri tiga, Enur membenarkan perihal itu. Namun, kondisinya kawin cerai sebanyak tiga kali. Saat ini semuanya telah meninggal. “Yang benar itu saya kawin cerai, semuanya sudah meninggal sekarang, yang terakhir sepuluh tahun lalu, sekarang bapak sendirian,” ungkapnya.
Dia mengaku bahwa anak dan menantu mengetahui profesinya sebagai seorang pengemis. Namun, tak bisa menolak. Sebab penghasilan putra dari istri pertamanya yang bekerja di Pamulang Parung sebagai petugas kebersihan hanya Rp800 ribu. Itu pun belum tentu menutupi kebutuhan selama sebulan.
“Jadi hasil mengemis ini untuk membantu saja. Anak saya tahu saya mengemis. Tetapi mau bagaimana lagi karena memang kebutuhan untuk sehari-hari tidak terpenuhi,” bebernya.
Enur mengaku sebenarnya tak ingin lagi kembali mengemis di jalan. “Saya juga tidak tahu kenapa tidak mendapatkan bantuan. Mungkin karena saya orang tidak punya jadi disisihkan saja. Hanya sembako dapat sebulan sekali, nebus Rp10 ribu ke RW,” ungkapnya.
Sementara itu, Petugas Sosial Masyarakat (PSM) Dinsos Kota Bogor Sunarti mengungkapkan, akan segera berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bogor. Sebab Enur merupakan warga yang memerlukan bantuan dan uluran tangan agar tak lagi kembali mengemis di jalan. “Dinsos kota hanya koordinasi ke Pemkab Bogor. Jadi dia mau berubah asal ada yang peduli dengan keluarganya,” pungkasnya. (gal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 6 Rekomendasi Lokasi Pernikahan Outdoor di Bogor
Redaktur & Reporter : Adek