Pengemplang Pajak Ajukan PK

Senin, 02 Juli 2012 – 19:28 WIB

JAKARTA - Mantan Kepala Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak Jakarta VII Bahasyim Assifie, mengajukan Peninjauan Kembali (PK) untuk melawan vonis kasasi yang telah menghukumnya selama 6 tahun penjara.

Sidang awal PK, menurut Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Masyhudi, dijadwalkan berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Rabu (4/7). Hanya saja Masyhudi tak tahu apa yang menjadi dasar PK Bahasyim.

"Biasanya kita tahu dasarnya novum (bukti baru) atau apa setelah sidang nanti," katanya, saat dihubungi Senin (2/7). Disebutkan pula, PK adalah hak terpidana setelah ada putusan yang berkekuatan hukum tetap (inkracht).

"Ya kita ikuti saja. Yang jelas kita siap mengikuti sidang PK nanti," tambahnya, seraya menyebut pihaknya telah menunjuk Kasipidsus Kejari Selatan Arief Yani dan seorang stafnya untuk mengikuti persidangan.

Kasus Bahasyim mencuat ditengah publik dikagetkan dengan mafia pajak yang dilakukan Gayus Tambunan pada awal 2010. Bahasyim ditetapkan sebagai tersangka kasus pencucian uang oleh Polda Metro Jaya setelah menerima uang dari wajib pajak senilai Rp 64 miliar dan US$ 681.147.

Agar tak terlacak, uang sejumlah itu disimpan di rekening istri dan anaknya. Pengadilan Negeri Jakarta Selatan kemudian menghukumnya selama 10 tahun penjara dan denda Rp 250 juta, subsider 3 bulan kurungan tambahan.

Tak puas, pria berkumis ini mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta. Bukannya jadi rendah, hakim malah menambah hukuman menjadi 12 tahun penjara berikut perinah merampas seluruh harta terdakwa Bahasyim Assifie senilai Rp 60,9 miliar dan US$ 681.147 untuk negara.

Keberuntungan baru didapat Bahasyim saat mengajukan kasasi. Majelis hakim agung diketuai Djoko Sarwoko "mengkorting" hukuman setengahnya yakni menjadi 6 tahun penjara dan denda Rp 500 juta. (pra/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dijerat Tiga Dakwaan, Dhana Terancam 20 Tahun Kurungan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler