Pengemudi Mobil Dilarang Ngebut saat Hujan, Begini Alasannya

Selasa, 08 Desember 2020 – 15:31 WIB
ilustrasi pengemudi saat mengendari mobil di tengah hujan. Foto: Hyundai

jpnn.com, JAKARTA - Mengendarai mobil saat hujan sebaiknya tidak terlalu menginjak pedal gas dalam-dalam alias ngebut.

Berbagai risiko bisa saja terjadi lantaran jalan licin dan belum lagi lubang di jalan yang tidak terlihat.

BACA JUGA: IMI Bikin Tata Cara Touring Berkendara, Bamsoet: Supaya Pengendara Motor Ngerti Sopan Santun

Oleh karena itu, pengemudi harus meningkatkan konsentrasi dan fokus berkendara agar tidak terjadi kecelakaan.

Melansir laman resmi Hyundai Indonesia, Selasa (8/12), ada tiga alasan kenapa pengemudi tidak boleh memacu kendaraannya dalam kecepatan tinggi saat hujan.

BACA JUGA: Keterangan Tim Forensik RS Polri Terkait Penanganan 6 Jenazah Laskar FPI

1. Aquaplaning

Aquaplaning terjadi ketika mobil yang dipacu dengan kecepatan tinggi mengenai genangan air yang cukup banyak.

BACA JUGA: 4 Cara Mengerem Sepeda Motor saat Musim Hujan agar Tidak Tergelincir

Ketika menghantam genangan tersebut, ban pun tidak memiliki kapasitas untuk mengalihkan air tersebut dan mobil otomatis tidak mendapatkan traksi.

Alhasil, kendali pun akan hilang dan bisa menyebabkan kecelakaan serius. Mobil seolah terbang, tidak ketahuan arahnya ke mana.

Maka saat hujan turunkan kecepatan, dan sebaiknya bergeser ke lajur lebih lambat. Fokus dan waspada ialah kunci utama, terlebih bila itu ada di jalan tol.

2. Potensi Tabrakan

Jalanan yang basah akan mengurangi daya cengkeram pada ban.

Bila memacu kendaraan terlalu cepat, daya pengereman tidak akan sekuat saat jalan kering sehingga lebih sulit diprediksi.

3. Cipratan Air

Ketika berkendara pada kondisi hujan atau sehabis hujan di mana terdapat genangan di jalan, pengemudi harus meghormati pengguna jalan lain.

Mobil yang dibawa dengan kecepatan cukup tinggi saat melewati genangan, air akan terciprat kemana-mana dan bisa mengenai orang lain seperti pengendara motor atau pejalan kaki. (ddy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler