jpnn.com, JAKARTA - Keputusan pemerintah mengambil kebijakan penebalan dan penguatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro (PPKM Mikro), untuk meredam penyebaran virus Covid-19, dianggap lebih baik dibandingkan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), apalagi jika harus Lockdown total.
"PPKM Mikro yang diperketat saat ini tentu berdampak pada orderan yang menurun secara drastis. Tapi kalau sekarang kami mesih beruntung karena layanannya tidak ditutup, beda dengan tahun lalu," ujar Ketua komunitas GOT (Gojek and Grab on Twitter) Ismail, Rabu (24/6).
BACA JUGA: Arumi Bachsin: Siapa Lagi yang Dampingi Kalau Bukan Saya
Menurut Ismail, PSBB dulu benar-benar masa yang paling sulit.
"Baru pertama kali menghadapi situasi seperti itu tahun lalu. Saat itu orderan Goride dihilangkan untuk mengurangi penyebaran virus. Kalau dengan PPKM sekarang, saya masih bisa cari uang di jalan," tutur Ismail.
BACA JUGA: Jelang 100 Hari PON XX Papua, Para Tokoh Masyarakat Sambut Antusias
Sebagai pekerja harian yang tidak digaji, Ismail tidak bisa membayangkan jika sampai dilakukan Lockdown atau karantina wilayah.
"Jika dilakukan Lockdown bagaimana dengan kebutuhan pokok untuk keluarga di rumah? tanyanya.
BACA JUGA: Lakpesdam PBNU: Revisi PP 109 Memberatkan Petani
Meski begitu, secara pribadi Ismail mengaku akan ikuti keputusan pemerintah, termasuk jika harus Lockdown, asalkan pemerintah menjamin dan menanggung kebutuhan hidup keluarganya.
Ismail berharap langkah yang dilakukan pemerintah saat ini dengan PPKM Mikro dan program vaksinasi, akan mampu meredam penyebaran covid, sehingga kondisi bisa kembali berangsur normal.
Sebagian besar pengemudi ojek online menurut Ismail sudah mendapatkan vaksin, dan selalu berusaha menerapkan protokol kesehatan.
"Alhamdulillah, saya sudah mendapatkan vaksin dosis ke-2, ini saya peroleh dari aplikator melalui jalur pekerja layanan publik, " ungkap Ismail.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy