jpnn.com, JAKARTA - Salah satu wartawan bernama Jeffry Batara Lubis dianiaya sejumlah orang di Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara.
Dia dianiaya sejumlah preman yang diduga disuruh karena masalah pemberitaan.
BACA JUGA: Mobil Anggota Polri Kecelakaan di Dekat Pintu Perlintas Kereta Api, Begini Kondisinya
Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak pun merespons aksi pengeroyokan yang terekam kamera CCTV dan viral di media sosial itu.
Dia memastikan pelaku saat ini masih dalam pengejaran dan diupayakan segera ditangkap.
BACA JUGA: Jefry Barata Dikeroyok Anggota OKP secara Brutal, AKBP Reza Ultimatum Para Pelaku, Siap-Siap Saja
“Sedang dikejar, mohon doanya semoga pelaku segera tertangkap,” ujar dia dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Minggu (6/3).
Jenderal bintang dua ini mengatakan identitas para pelaku sudah mereka dapati. Sehingga, tinggal menunggu waktu saja.
BACA JUGA: Kecelakaan Maut Bus Rombongan Peziarah di Tol Surabaya, 2 Orang Tewas
Panca menyebut bahwa tidak boleh ada ruang bagi premanisme di Indonesia yang membuat takut dan meresahkan masyarakat.
"Yang jelas tidak boleh ada orang semena-mena terhadap harkat dan martabat orang lain," tegas Panca.
Diketahui bahwa Jeffry Batara Lubis dikeroyok sejumlah orang di salah satu warung kopi kawasan Aek Galoga, Kabupaten Mandailing Natal, pada Jumat, 4 Maret 2022.
Akibat pengeroyokan tersebut, Jeffry yang diketahui menjabat Ketua Serikat Media Sumber Indonesia (SMSI) Kabupaten Mandailing Natal itu mengalami luka di bagian wajah dan kepala.
Pengeroyokan itu diduga dilakukan empat orang anggota ormas atas perintah seorang ketua ormas yang menjadi tersangka dalam kasus penambang emas ilegal di Kabupaten Mandailing Natal.
BACA JUGA: Kemalaman Sehabis Menonton Kuda Kepang, SS Menumpang Tidur, Tengah Malam Terjadilah
Ketua ormas itu diduga tidak terima dengan pemberitaan yang dibuat Jeffry.(cuy/jpnn)
Redaktur : Budi
Reporter : Elfany Kurniawan