PENGERUKAN sungai atau Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) baru bisa direalisasikan pada awal tahun 2012Pasalnya proyek itu terganjal revisi dua peraturan pemerintah (PP)
BACA JUGA: Warga Buru Pohon Natal
Aturan dimaksud adalah PP Nomor 2 tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman atau Penerimaan Hibah Serta Penerusan Pinjaman atau Hibah Luar Negeri
BACA JUGA: Luapan Ciliwung Rendam 1.500 Rumah
Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta M Tauchid mengatakan, pelaksanaan pengerukan sungai melalui dana Bank Dunia bisa segera dilaksanakan
BACA JUGA: Pemprov Diminta Lebih Proaktif Atasi Banjir
“Proyek ini menangani persoalan banjir di ibu kotaLangkah selanjutnya, proses negosiasi tiga pihak,” ujar dia.Proses negosiasi itu dilakukan antara Pemerintah Pusat, Pemprov DKI Jakarta, dan Bank DuniaDilaksanakan mulai akhir November 2011Pada awal Desember 2011 diharapkan proses negosiasi sudah final“Setelah disetujui Bank Dunia baru dana pinjaman bisa dicairkan,” ungkap Tauchid
Pinjaman tersebut dibagi dua, yakni pinjaman Pemerintah Pusat sebesar Rp 631 miliar (46,6 persen), dan pinjaman Pemprov DKI Jakarta Rp 724 miliar (53,4 persen)Bila proses negosiasi disepakati dan diputuskan paralel dengan finalisasi administrasi pinjaman, segera dilanjukan pelaksanaan pekerjaanYakni pra kualifikasi dan pelelangan menentukan pelaksana dari masing-masing paket pekerjaan.
Tauchid mengungkapkan, proses pendataan di bantaran sungai yang dihuni warga sudah terlaksanaNamun nantinya akan ditentukan batas waktu penentuan data valid warga yang terkena proyek iniFinalisasi pendataan dapat rampung tahun iniProgram relokasi warga bantaran sungai dapat terlaksana pada 2012 dan 2013(rul)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Ragunan, Rusa Monas Lebih Terawat
Redaktur : Tim Redaksi