Pengguna Internet Tembus 55 Juta

Senin, 07 November 2011 – 11:55 WIB
JAKARTA - Pengguna internet di Indonesia di tahun 2011 ini diperkirakan telah mencapai 55 juta orang, atau naik 13 persen dibanding tahun sebelumnyaMeski begitu, infrastruktur internet hanya terfokus di kota-kota besar saja, sementara di daerah pedalaman masih banyak yang belum ada.

"Untuk kota-kota besar saja, bandwidth yang tersedia dan bisa dinikmati konsumen paling besar baru 10 Mbps, sedangkan di kota-kota kecil infrastrukturnya justru belum ada," ujar National Technology Officer Microsoft Indonesia, Tony Seno Hartono akhir pekan lalu

BACA JUGA: Komputer Pemerintah Banyak Ilegal

Infrastruktur internet di Indonesia masih minim
Oleh karena itu, penyebaran teknologi terbaru masih terkendala penyediaan bandwith internet di daerah-daerah.

Dalam hal ini, ketersediaan bandwidth menjadi kendala untuk hubungan antara induk perusahaan yang berada di kota besar dengan cabang atau perwakilannya di daerah

BACA JUGA: Pakar Korsel Sukses Kloning Coyote

"Kendala cloud computing di Indonesia adalah penyediaan bandwidth yang masih minim
Tetapi dengan komitmen pemerintah diharapkan penetrasi broadband lewat pembangunan infrastruktur operator telekomunikasi benar-benar terealisasi," lanjutnya.

Dia mengatakan, keamanan dan privasi terhadap data pengguna juga merupakan satu dari sejumlah masalah yang sangat dikhawatirkan oleh pengguna, sehingga dibutuhkan solusi sejak dari pembangunan sistem."Dalam pembuatan software atau layanan, khususnya cloud computing, kami memiliki apa yang disebut Security Development Life Cycle, yaitu sistem yang dikembangkan untuk menguji keamanan software dan layanan itu sebelum dijual ke pelanggan," katanya.

Sementara itu, Country Manager Cloud Computing Services IBM Indonesia Kurnia Wahyudi menyatakan, Cloud computing merupakan bisnis baru model yang memanfaatkan dan mengoptimalkan teknologi namun masih terkendala seputar keamanan dan privasi

BACA JUGA: 24 Jam Pertama, iPhone 4S Terjual 1 Juta Unit

Namun dengan maraknya Facebook dan Twitter menjadikan privasi sebagai sesuatu yang harus diklasifikasikan.

"Jadi yang perlu dipertanyakan dari awal adalah standarisasi sesuai yang diinginkan konsumen, yaitu seperti apa keamanan yang diminta, dan seperti apa privasi yang ingin diproteksi," jelasnya(wir/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bukan iPhone 5, Hanya iPhone 4S


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler