jpnn.com, JAKARTA - Masyarakat dinilai sudah mulai sadar untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) berkualitas. Hal ini dilihat dari melonjaknya konsumsi BBM seri Pertamax selama arus mudik dan arus balik.
"Seiring taraf pendidikan yang semakin tinggi, masyarakat pun semakin peduli memakai BBM dengan oktan minimal 92 produk Pertamina," kata pengamat otomotif Bambang Trisulo.
BACA JUGA: Pelayanan Pertamina Selama Arus Mudik Dinilai Sangat Memuaskan
Di mana selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2019, konsumsi BBM seri Pertamax Pertamina meningkat, untuk tol Trans Jawa mencapai hampir 96 persen atau 179 ribu liter per hari dibandingkan konsumsi rata-rata harian normal.
Bahkan, pada puncak konsumsi arus mudik pada 4 Juni 2019, konsumsi Pertamax di SPBU Toll Trans Jawa mengalami peningkatan sebesar 256 persen dari rata-rata harian normal atau sebesar 477 ribu liter.
BACA JUGA: Angka Kecelakaan Arus Mudik dan Balik di Bekasi Menurun
Artinya, mereka memahami tingkat kualitas BBM yang dicerminkan dari oktan number dan manfaat harga terhadap kinerja mesin, seperti daya, kenyamanan, tarikan mesin, dan lain-lain.
“Belum lagi kalau mereka mengukur rasio kilometer per liter untuk produk-produk tersebut, yang ternyata lebih hemat,” kata Bambang.
BACA JUGA: Pertamina Layani 652 Ribu Liter BBM Selama Arus Mudik
Peningkatan tingkat kesadaran tersebut, menurut Bambang, membuat pengendara memahami pentingnya BBM berkualitas bagi kendaraan terlebih lagi adanya tuntutan bahwa mesin kendaraan harus ramah terhadap lingkungan.
"Menurut saya, pengguna kendaraan mengerti manfaat tersebut. Bahkan kesadaran ramah lingkungan juga makin meluas,” kata dia.
Sementara, Ketua Umum (Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi menuturkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya BBM berkualitas sejalan dengan karakteristik mesin kendaraan keluaran terbaru.
Industri otomotif memang sudah mendesain mesin kendaraan bermotor sesuai dengan peraturan pemerintah.
Salah satunya, regulasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) soal emisi gas buang. Melalui regulasi tersebut, setiap kendaraan berbahan bensin harus sesuai dengan Euro 4 atau BBM berkualitas. Dan regulasi tersebut, mulai berlaku sejak Oktober 2018.
“Semua mesin mobil yang kami produksi di Indonesia dan kami jual di Indonesia, telah kami sesuaikan dengan peraturan tersebut. Dengan demikian, jika mesin tersebut diisi dengan BBM berstandar emisi Euro 4, maka emisi yang dibuang pun akan sesuai Euro 4,” paparnya.
Karena itu Yohannes berharap semua pengguna kendaraan mobil seharusnya memang menggunakan BBM berkualitas. Sebab, BBM berkualitas turut berpengaruh terhadap performa dan mesin kendaraan mobil.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sebegini Uang yang Mengalir dari Jakarta ke Daerah Selama Lebaran
Redaktur & Reporter : Yessy