jpnn.com - CALIFORNIA - Mulai hari ini, (8/4) produsen piranti lunak dunia, Microsoft tidak lagi memberikan dukungan atas sistem operasi Windows XP. Ini berarti tidak akan ada lagi update keamanan resmi dan perbaikan bug untuk sistem operasi tersebut.
Dengan demikian komputer yang masih menggunaan sistem operasi berusia 13 tahun itu sangat rentan diretas dan diserang virus terbaru. Padahal menurut data statistik, seperti dilansir BBC, Senin(7/4), sekitar 20-25 persen dari total pengguna komputer diperkirakan masih menggunakan XP, yang diluncurkan pada 2001.
BACA JUGA: StoreDot Janjikan Ngecas Smartphone Kurang Semenit
Beberapa pemerintahan telah melakukan negosiasi kontrak dengan Microsoft untuk memberikan perpanjangan layanan OS-nya guna melindungi komputernya. Seperti yang dilakukan pemerintah Inggris dengan menandatangani kesepakatan 5.5 juta Poundsterling, demikian pula Belanda dalam kesepakatan jutaan Euro dengan Microsoft untuk mendapatkan support 40 ribu PC pemerintah yang menjalankan XP.
"Siapapun yang menjalankan OS Windows XP bakal menghadapi risiko besar menjadi korban serangan malware ," kata Dave Emm, seorang analis peneliti senior di perusahaan keamanan Kaspersky.
BACA JUGA: Ponsel Terbaru Sony Xperia Z2 Hadir di Singapura
Pengguna Windows XP juga menduduki daftar teratas korban penjahat cyber, kata Maik Morgenstern dan Andreas Marx dari perusahaan AV -Test Jerman. "Kami yakin akan banyak serangan terhadap pengguna Windows XP dalam beberapa bulan ke depan, mereka juga akan mengeksploitasi sistim Windows lainnya," ujarnya.
Tingkat infeksi, diperkirakan bakal meningkat setelah dukungan keamanan untuk Windows XP dicabut. Paket dukungan terakhir dari Microsoft untuk Windows XP adalah perbaikan sejumlah bugs, yang salah satunya tergolong vital. (esy/jpnn)
BACA JUGA: YouTube Minta Blokir Dicabut
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pencemaran Udara Pengaruhi Produksi Tanaman
Redaktur : Tim Redaksi