TELEPON genggam yang rutin digunakan bersama-sama oleh dokter dan perawat di rumah sakit untuk memeriksa hasil laboratorium dan berkoordinasi telah menjadi sumber penularan penyakit infeksi baru pada pasien di RS.


Bahkan bakteri menengah sekalipun dari telpon genggam dapat memicu infeksi pada usus dan darah pada pasien di rumah sakit. Karena sistem imun tubuh mereka sedang melemah.

BACA JUGA: Ratusan Remaja Aborigin di Northern Territory Positif Mengidap Sifilis

Peneliti kesehatan di Tasmania, Dr Foong Yi Chao  mengatakan telepon gengang kini tengah mengubah pola operasi di rumah sakit, tapi juga memiliki dampak buruk. “Tiga perempat dari ponsel yang kami teliti benar-benar telah ditumbuhi bakteri, memang jumlahnya kecil tapi presentasinya lumayan signifikan, 5 persen dari ponsel itu benar-benar mengandung bakteri patogen yang dapat menyebabkan infeksi, "katanya.   Bahkan bakteri yang paling ringan di ponsel yang digunakan secara bergantian oleh staf di rumah sakit itu dapat menyebabkan infeksi di usus dan darah pada pasien yang telah terganggu sistem kekebalan tubuhnya,”   Presiden Asosiasi Medis Australia, Tim Greenaway mengatakan ini telah menjadi masalah yang meluas.   “Infeksi yang terjadi di rumah sakit telah menjadi masalah di semua rumah sakit, "katanya.   Diperkirakan ada sekitar 200.000 fasilitas kesehatan yang terkait dengan kasus infeksi setiap tahunnya di Australia.  Infeksi telah menjadi penyebab yang paling umum yang dapat memicu komplikasi penyakit pasien di rumah sakit.   "Ponsel yang digunakan oleh semua orang di rumah sakit saat ini, f begitu penting keberadaannya dalam pengaturan rumah sakit untuk komunikasi," kata Dr Choa.   "Jadi meskipun kedengarannya seperti persentase kecil, yakni satu dari setiap 20 ponsel, kecil memang tapi masalah ini sangat signifikan.”   "Dan sementara ada protokol ketat untuk sterilisasi peralatan rumah sakit, pakaian dan keharusan staf mencuci tangan, tapi belum tentu ada aturan yang sama untuk ponsel di rumah sakit."   Hasil penelitian menunjukkan hanya seperlima dari staf medis yang mensterilkan ponsel mereka secara teratur.   "Di seluruh dunia tidak ada protokol yang dikenal untuk membersihkan telepon, itu baru menjadi sesuatu diterapkan baru-baru ini..... jadi ini merupakan protocol yang perlu dikembangkan di masa depan," kata Dr Chao.   Dr Greenaway sepakat masalah ini merupakan area yang membutuhkan perhatian.   "Kami memiliki serangkaian protokol yang melihat bagaimana cara  meminimalkan risiko infeksi dan kedengarannya sepertinya kita mungkin perlu juga mengembangkan aturan yang sama untuk ponsel," katanya.   Sementara itu AMA mengatakan penelitian ini perlu mendapat perhatian dari kalangan profesional kesehatan agar mereka turut mendesinfektan ponsel mereka serta tangan mereka.(admin)    

 

BACA JUGA: Dampak Erupsi Gunung Raung, Penerbangan Bali - Australia masih Tertunda

BACA JUGA: Komunitas Muslim Indonesia di Australia Gelar Lomba Membuat Video Ramadan

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seluruh Kantor Perwakilan Indonesia di Australia Tutup Saat Libur Eid

Berita Terkait