Penggunaan Sarung Tangan Hindari Corona, Efektif atau Justru Lebih Berbahaya?

Sabtu, 25 April 2020 – 16:11 WIB
ilustrasi penggunaan sarung tangan saat berbelanja di tengah pandemi corona. Foto: Fox News

jpnn.com - Selain penggunaan masker, masyarakat juga mulai banyak memakai sarung tangan ketika ke luar rumah, misalnya saat berbelanja dengan tujuan mencegah terpapar virus corona yang menempel di benda-benda mati.

Apakah hal itu efektif? Sejauh ini, belum ada rekomendasi dari Centers for Disease Control (CDC) untuk menggunakan sarung tangan saat di tempat umum.

BACA JUGA: Galang Dana Lawan Corona, Kiper Persija Lelang Jersey dan Sarung Tangan

Bagi sebagian besar dokter dan ahli kesehatan menganggap penggunaan sarung tangan tidak terlalu efektif, bahkan justru ditakutkan bisa memperburuk penyebaran Covid-19.

Ahli Mikrobiologi dan Prefesor Departemen Ilmu Lingkungan dan Kesehatan Kerja Unversitas Washington, Marilyn Roberts, mengatakan risiko yang terjadi dari penularan penyakit itu adalah saat seseorang menyentuh wajah mereka baik menggunakan sarung tangan maupun tidak menggunakan.

BACA JUGA: Turut Berduka, 150 Dokter Meninggal Dunia Setelah Terinfeksi Corona

"Masalah terbesar adalah bahwa seseorang tertulari Covid-19 dari orang lain. Mereka tidak mengambilnya secara langsung," ungkap Roberts melansir Fox News, Sabtu (25/4).

Meskipun pada satu kasus, seseorang berhati-hati untuk tidak menyentuh wajah atau ponsel saat mengenakan sarung tangan, bisa jadi sarung tangan penyebab utama penyebaran virus.

BACA JUGA: Pemakaman Jenazah Corona di Depok jadi Kontroversi, Sarung Tangan Dibuang Sembarangan

Pada 2003 lalu, para peneliti Kanada terpapar SARS setelah mengeluarkan peralatan pelindung diri (APD) mereka secara tidak benar.

Roberts mengatakan kasus-kasus seperti itu adalah alasan utama mengapa sarung tangan seringkali lebih berbahaya.

"Mengenakan sarung tangan jika Anda hanya pergi ke toko kelontong tidak akan menjadi pelindung. Masalah yang lebih besar ialah cara membuangnya yang tidak benar," kata Roberts. (mg9/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler