jpnn.com, TEHRAN - Republik Islam Iran meluncurkan rudal baru dengan daya jangkau 1.450 km pada Rabu, menurut Kantor Berita Tasnim.
Rudal itu dipamerkan saat kunjungan para pemimpin tertinggi militer Iran ke pangkalan rudal elit Pengawal Revolusi (IRGC), demikian Tasnim.
BACA JUGA: Ada Kepentingan Bisnis, Negara Arab Ini Ingin Jadi Broker Perdamaian AS dan Iran
"Senjata strategis itu merupakan rudal jarak jauh generasi ketiga yang dikembangkan IRGC yang menggunakan bahan bakar padat dan mampu menembus perisai rudal dengan kemampuan manuver yang tinggi," katanya.
"Model Kheibarshekan (Penghancur Khaibar) yang telah dimodifikasi dengan mengurangi sepertiga bebannya dibanding dengan rudal serupa," katanya. Waktu persiapan peluncuran rudal dipercepat seperenam dari waktu normal.
BACA JUGA: Setia Kawan, UEA Pastikan Presiden Israel Tak Terganggu Ulah Antek Iran
Jika militer Iran tidak membesar-besarkan klaimnya, maka rudal tersebut mampu menjangkau wilayah Israel dan sejumlah pangkalan militer Amerika Serikat di Timur Tengah.
Untuk diketahui, titik terdekat antara Israel dan Iran berjarak sekitar 1.000 kilometer. Sementara beberapa pangkalan AS malahan berjarak lebih dekat lagi.
BACA JUGA: Demi Cuan, China dan Iran Terang-terangan Abaikan Sanksi Amerika
Delegasi pembicaraan di Wina mengatakan mereka telah menghasilkan progres terbatas sejak pembicaraan tersebut kembali digelar pada November.
Negara-negara Barat menyebutkan masih ada sedikit waktu sebelum kemajuan nuklir Iran membuat pakta nuklir 2015, yang membatasi mereka, sia-sia.
Pejabat keamanan senior Iran Ali Shamkhani pada Rabu mengkritik pendekatan Amerika Serikat.
"Suara dari Pemerintah AS membuktikan tidak adanya koordinasi di negara itu untuk membuat keputusan politik ke arah kemajuan pembicaraan Wina," cuit Shamkhani di Twitter. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil