"Kalau transportasi massalnya sudah bagus, baru kita kaji itu," kata Ahok kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/12).
Menurut Ahok, saat ini pemerintah menanggung beban yang sangat berat akibat subsidi BBM. Untuk itu lebih tepat apabila bahan bakar bersubsidi dihapuskan.
Namun, sambung Ahok, penghapusan BBM bersubsidi hanya akan menyusahkan rakyat jika tidak dibarengi dengan perbaikan kualitas transportasi umum. Oleh karena itu penghapusan BBM bersubsidi tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kan sekarang belum ada terbukti transportasi umumnya," tandas mantan Bupati Belitung Timur itu.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Gubernur Basuki T.Purnama mengungkapkan sejumlah wacana untuk menekan penggunaan mobil pribadi di Jakarta. Salah satunya mengusulkan agar pemerintah pusat membatasi pasokan BBM untuk ibu kota. Cara ini dinilai mampu "memaksa" masyarakat untuk tidak menggunakan kendaraan pribadi.
"Gubernur (Jokowi) juga sudah usahakan ke Presiden, Jakarta tidak ada lagi premium," kata Ahok kepada wartawan, Rabu (19/12). (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketimbang Stop Premium, Jokowi Diminta Fokus ke Angkutan Masal
Redaktur : Tim Redaksi