jpnn.com, KEDIRI - Warga Desa Sugihan, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk bernama Suminem memanfaatkan usia lanjutnya untuk meraih simpati publik. Lansia 73 tahun itu memanfaatkan belas kasihan warga hingga meraup penghasilan jutaan rupiah.
Suminem mengemis di ATM Center Kediri Mall, Kediri. Dalam lima hari mengemis, dia bisa mengantongi Rp 1,1 juta. Wah… wah… wah….
BACA JUGA: Sandi Kerahkan Satpol PP Wanita demi Citra
Secara hitungan kasar dalam sebulan, Suminem bisa mengantongi Rp 6,6 juta. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan gaji pegawai negeri sipil (PNS) golongan IVE yang telah mengabdi selama 32 tahun atau level kepala dinas yang bergaji pokok di kisaran Rp 5,6 juta.
Penghasilan Suminem itu terungkap setelah dia terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja, Kamis (19/4). “Jutaan rupiah hasil mengemis ini kami ketahui saat menggeledah hari ini (kemarin, red),” ujar Kabid Trantib Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid.
BACA JUGA: Sandi Minta Satpol PP Bertindak Santun di Exotic dan Sense
Suminem kembali terjaring razia di lokasi favoritnya, yakni ATM Center Kediri Mall sekitar pukul 10.00 WIB. Dia menyimpan uang jutaan rupiah hasil mengemis di dalam wadah bekalnya.
Uang yang terkumpul berbentuk logam dan kertas. Setelah dihitung petugas jumlahnya mencapai Rp 1,1 juta.
BACA JUGA: Bobol 20 Mobil, Oknum Pegawai Satpol PP Ditangkap Polisi
Suminem tergolong pengemis bandel. Dia berulang kali terjaring. Namun, tetap kembali mengemis di lokasi yang sama.
Sehari sebelumnya, Selasa (17/4) Suminem juga tepergok mengemis oleh Satpol PP. Namun saat itu dia langsung dijemput oleh anaknya yang bernama Nyamiran, warga Kelurahan Tosaren, Kecamatan Pesantren.
Satpol membolehkan Nyamiran membawa Suminem pulang karena berjanji tidak akan mengemis lagi. Tapi ternyata Suminem ingkar janji dan kembali mengemis di tempat yang sama.
“Akhirnya kami bawa lagi hari ini,” tandas Nur Khamid.
Lantas, berapa harta Suminem? Ternyata dia mampu beli tanah seluas 100 ru (1 ru = 14 meter) yang dia tanami cengkih.
Dia juga punya tanaman durian di pekarangan rumah. Masih ada lagi, karena Suminem mengaku memiliki tiga ekor sapi yang dipelihara salah seorang keponakannya.
Selain itu, Suminem juga mengaku memiliki 12 ekor kambing. Namun beberapa di antaranya sudah dia jual sehingga tersisa empat ekor saja.
“Sapi karo weduse diramut ponakan (sapi dan kambing dirawat keponakan, Red),” tutur Saminem.
Yang lebih mengagetkan lagi ketika Suminem ditanya tentang rumah. Dia mengaku memiliki tiga rumah.
Selain itu, hasil Suminem mengemis selama bertahun-tahun bisa untuk menyekolahkan ketiga keponakannya. Nyamiran pula yang mengantar Suminem saat berangkat ‘ngantor’ di ATM Center Kediri Mall.
Suminem memang biasa tinggal di rumah Nyamiran. Sesekali saja dia pulang ke rumahnya di Nganjuk.
“Biasane lek muleh Nganjuk numpak ojek. Ongkos ngeterne tak kei Rp 100 ribu karo rokok sak mangane (biasanya kalau pulang ke Nganjuk naik ojek. Ongkos mengantar saya kasih Rp 100 ribu sekaligus rokok dan makannya, red),” terang nenek yang mengaku pernah lima kali menikah itu.
Satpol PP sepertinya tak ingin kecolongan lagi dengan menyerahkan Suminem pada anaknya. Setelah berkoordinasi dengan tim Tindak Reaksi Cepat Dinas Sosial (TRC Dinsos) Kota Kediri, petugas langsung memulangkannya ke Nganjuk.
Tapi, sebelumnya nenek itu diperingatkan agar tak mengemis lagi. “Kami juga peringatkan anaknya dan juga berkoordinasi dengan keluarganya yang lain agar melarang Suminem mengemis,” tegas Nur Khamid.(rk/fiz/die/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lihat Nih, Belasan Anak Punk Bekasi Dijemur Satpol PP
Redaktur & Reporter : Antoni