Pengin Punya Mobil? Buruan, Mumpung...

Rabu, 31 Agustus 2016 – 07:33 WIB
Daihatsu Sigra. Foto: Radar Kediri/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Wacana penurunan uang muka pembelian kendaraan bermotor hingga kurang dari 5 persen disambut antusias prinsipal otomotif. Kebijakan itu diyakini mampu mendongkrak kinerja industri otomotif nasional.

Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengaku pernah diajak berdiskusi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang rencana penurunan batas uang muka pembelian mobil yang saat ini 20–25 persen. 

BACA JUGA: Target Rp 1.000 Triliun, Tax Amnesty Baru Rp 9,37 Triliun

”Kami inginnya serendah mungkin. Tapi, kan OJK pasti punya banyak pertimbangan. Rencananya September (uang muka kredit mobil, Red) diturunkan,” ujarnya kemarin (30/8).

Amel mengakui bahwa penjualan mobil hingga kuartal kedua belum membaik. Hingga Juli lalu, penjualan mobil nasional baru mencapai 594.514 unit.

BACA JUGA: PLN Tandatangani Kontrak EPC PLTGU Muara Karang

Kehadiran dua kendaraan murah Daihatsu Sigra dan Toyota Calya ternyata belum mampu memperbaiki target penjualan otomotif tahun ini.

”LCGC (low cost green car, Red) memang laris, tapi sebenarnya hanya mencaplok porsi merek lain,” tutur dia.

BACA JUGA: PLN Buka 2 Tender Proyek Independent Power Producer

Dalam waktu sebulan sejak diluncurkan hingga saat ini, pemesanan Daihatsu Sigra telah melebihi 7 ribu unit dan Toyota Calya 11 ribu unit. 

Karena tidak ada pertumbuhan pasar, Amel memperkirakan penjualan otomotif tahun ini tidak melebihi target Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 1.050.000 unit.

Selama Juli, penjualan kendaraan roda empat hanya 62.585 unit atau turun tajam bila dibandingkan dengan Juni yang mencapai 91.471 unit. 

Angka penjualan Juli menjadi yang terendah sepanjang 2016. ”Tanpa penurunan DP (down payment, Red), saya perkirakan kondisinya flat,” tegasnya.

Marketing and Customer Relation Head Division PT Astra International-Daihatsu Sales Operation (AI-DSO) Hendrayadi Lastiyoso membantah anggapan bahwa penjualan Sigra menggerus penjualan Xenia. 

Kendaraan low MPV andalan Daihatsu itu memiliki pasar tersendiri. ”Banyak orderan dari pemilik taksi online,” terangnya.

Meski demikian, dia menilai penjualan Sigra dan Calya tidak tepat sasaran. Alasannya, 60 persen dibeli secara tunai dan hanya 40 persen kredit. 

Artinya, pembeli Sigra didominasi kalangan mampu yang ingin memiliki mobil kedua, bukan kendaraan pertama. (wir/c11/noe)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Muhammadiyah Berminat Jadi Penerbit Dana Investasi Real Estate


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler