JAKARTA - Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Sumut, kubu Kamaluddin Harahap, menyatakan siap mematuhi keputusan yang dicapai dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Terutama terkait rencana peleburan dua kubu pengurus sepak bola yang ada di Sumut selama ini.
"KLB merupakan konstitusi tertinggi di sepakbola Indonesia. Jadi kita semua wajib melaksanakan keputusan yang telah dicapai dalam kongres. Ini yang terpenting," katanya kepada JPNN di Jakarta, Senin (18/3).
Artinya dengan kesepakatan KLB, Kamaluddin menyatakan pihaknya dengan tangan terbuka siap dilebur menjadi satu dengan Pengprov PSSI Sumut kubu Darwin Syamsul. Namun seperti apa proses peleburannya, ia mengaku belum dapat memastikan.
Menurutnya, tim dari PSSI pusat sendiri tentunya akan ikut turun ke Medan guna menjembatani proses mediasi yang ada. Langkah ini sangat dibutuhkan, agar formula penyatuan tidak sampai merugikan pihak-pihak yang ada. "Tentu akan ada tarik ulur. Tapi nanti kita akan cari solusi terbaiknya seperti apa. Karena ini (kesepakatan KLB,red) tujuannya kan baik," katanya.
Saat ditanya hal apa yang menjadi masalah terbesar sehingga proses penggabungan terasa sulit? Kamaluddin sendiri mengaku tidak ada. "Mungkin hanya masalah kemauan aja saya kira," ujarnya yang memastikan tim dari PSSI pusat akan secepatnya turun ke Medan.
Sebagaimana diketahui, tidak hanya di tingkat pusat, di tubuh Pengprov PSSI Sumut selama ini juga diketahui terjadi dualisme kepemimpinan. Yaitu kubu Kamaluddin Harahap dan kubu Darwin Syamsul.
Kondisi ini rupanya menjadi perhatian penting dari PSSI pusat. Hingga tidak heran, dalam KLB yang digelar di Jakarta, Minggu (17/3) , keduanya sama-sama diundang menjadi peserta.
Darwin mengantongi Surat undangan bernomor 528/PGD/23/III-2013, yang diterbitkan tanggal 9 Maret lalu dan ditandatangani Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Hadiyandra. Sementara sebelumnya, undangan untuk kubu Kamaluddin Harahap, juga telah dikeluarkan oleh pihak KPSI.(gir/jpnn)
"KLB merupakan konstitusi tertinggi di sepakbola Indonesia. Jadi kita semua wajib melaksanakan keputusan yang telah dicapai dalam kongres. Ini yang terpenting," katanya kepada JPNN di Jakarta, Senin (18/3).
Artinya dengan kesepakatan KLB, Kamaluddin menyatakan pihaknya dengan tangan terbuka siap dilebur menjadi satu dengan Pengprov PSSI Sumut kubu Darwin Syamsul. Namun seperti apa proses peleburannya, ia mengaku belum dapat memastikan.
Menurutnya, tim dari PSSI pusat sendiri tentunya akan ikut turun ke Medan guna menjembatani proses mediasi yang ada. Langkah ini sangat dibutuhkan, agar formula penyatuan tidak sampai merugikan pihak-pihak yang ada. "Tentu akan ada tarik ulur. Tapi nanti kita akan cari solusi terbaiknya seperti apa. Karena ini (kesepakatan KLB,red) tujuannya kan baik," katanya.
Saat ditanya hal apa yang menjadi masalah terbesar sehingga proses penggabungan terasa sulit? Kamaluddin sendiri mengaku tidak ada. "Mungkin hanya masalah kemauan aja saya kira," ujarnya yang memastikan tim dari PSSI pusat akan secepatnya turun ke Medan.
Sebagaimana diketahui, tidak hanya di tingkat pusat, di tubuh Pengprov PSSI Sumut selama ini juga diketahui terjadi dualisme kepemimpinan. Yaitu kubu Kamaluddin Harahap dan kubu Darwin Syamsul.
Kondisi ini rupanya menjadi perhatian penting dari PSSI pusat. Hingga tidak heran, dalam KLB yang digelar di Jakarta, Minggu (17/3) , keduanya sama-sama diundang menjadi peserta.
Darwin mengantongi Surat undangan bernomor 528/PGD/23/III-2013, yang diterbitkan tanggal 9 Maret lalu dan ditandatangani Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Hadiyandra. Sementara sebelumnya, undangan untuk kubu Kamaluddin Harahap, juga telah dikeluarkan oleh pihak KPSI.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Persib Bandung Terus Benahi Pertahanan
Redaktur : Tim Redaksi