Bahkan Said Didu mengatakan pemeras ini juga melibatkan pihak lain saat melakukan pemerasan. Seperti teman bahkan sampai istri dari oknum. Sayangnya, dia enggan mengungkapkan siapa-siapa saja pihak yang melakukan pemerasan itu.
"Bukan hanya DPR saja, tapi penguasa, temenya penguasa, istrinya penguasa. Makanya banyak banget. Saya tahu yang paling besar siapa dan kelompok mana. Masih banyak lagi yang bermain," ungkap Said Didu dalam sebuah diskusi bertajuk "BUMN, Kisah Usang Sapi Perah" di Jakarta, Sabtu (10/11).
Ditambahkan Said, intervensi yang besar terhadap BUMN tidak bisa dibaca, karena regulasinya dibuat sedemikian rupa, termasuk adanya intervensi dari pihak asing.
Sementara itu Sebastian Salang, Pengamat dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) menambahkan orang yang bisa mengintervensi BUMN itu adalah yang punya kekuasaan. Lalu siapa yang punya kekuasaan?
"Mulai dari Presiden, Menteri, lalu DPR, orang-orang itu dari partai politik. Jadi bicara soal intervensi, itu kekuatan politik," tambahnya.(Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Kini Gunakan Rutan Milik TNI
Redaktur : Tim Redaksi