Penguatan IPDMIP, BPPSDMP Minta Siapkan Exit Strategy

Senin, 30 Agustus 2021 – 11:22 WIB
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi. Foto: Kementan

jpnn.com, BALI - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), melakukan penguatan kegiatan IPDMIP.

Penguatan dilakukan dalam Forum Koordinasi IPDMIP untuk Jawa dan Kalimantan yang dilaksanakan di Anvaya Beach Resort Bali, 26-28 Agustus 2021.

BACA JUGA: Terowongan Kuno Ditemukan Dekat Stasiun Bogor, Konon Tersambung ke Beberapa Tempat

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan semua kegiatan yang ada di Kementerian Pertanian harus maksimal.

"Semua harus memastikan program-program yang kita punya bisa berjalan dengan maksimal. Karena, pertanian harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia," tuturnya.

BACA JUGA: Pergerakan Jaksa R Dipantau Sejak dari Jakarta, Ditangkap di Hotel Semarang

Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menyampaikan sejumlah harapannya saat membuka kegiatan.

"Yang harus menjadi perhatian, serapan kegiatan IPDMIP masih rendah. Lewat kegiatan ini, harus kita genjot. Berdasarkan evaluasi lalu, saya minta agar pihak-pihak terkait melakukan identifikasi semua kegiatan, sampai kegiatan kecil," tuturnya.

Menurut Dedi, dari identifikasi itu harus diketahui mana yang serapannya rendah, dan mengapa hal tersebut bisa terjadi.

"Kita harus tahu kenapa serapan bisa rendah. Termasuk melakukan juga identifikasi PIC. Setelah kita tahu apa masalahnya, segera tanggulangi Berarti harus siapkan exit strategy. Lakukan agar kegiatan ini berjalan dengan sebaik-biaknya," ujarnya.

Dijelaskannya, level PPKM pun sudah banyak yang diturunkan pemerintah. Sehingga, Covid-19 sudah tidak bisa lagi menjadi alasan minimnya serapan anggaran.

Dedi juga meminta tim perencanaan konsultan untuk menyisir semua kegiatan untuk mengetahui kegiatan yang serapannya masih minim.

"Kemudian lakukan sejumlah revisi, baik revisi anggaran maupun revisi kegiatan. Begitu revisi selesai, laksanakan secepatnya. Menteri Pertanian sudah mewanti-wanti, jika sampai pertengahan September nanti ada kegiatan yang belum dilaksanakan, maka akan langsung direfocusing. Dan diarahkan ke kegiatan yang memang berjalan," katanya.

Sementara Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluh) BPPSDMP Kementan Bustanul Arifin Caya menegaskan pentingnya meningkatkan koordinasi.

"Kita harus terus meningkatkan koordinasi diantara kita. Oleh karena itu, saya harapkan kegiatan IPDMIP, walaupun on granting dan tidak semua daerah kondisinya sama, tapi untuk daerah yang tidak mengalami kesulitan mohon dilakukan akselerasi. Kita butuh koordinasi lebih efektif dan efisien. Jika koordinasi sudah baik, pelaksanaan di lapangan, kegiatan operasional yang akan kita lakukan juga baik dan harus dilakukan percepatan" katanya.

Bustanul pun meminta dinas pertanian di daerah, yang didukung tim IPDMIP, memberikan peran dalam pertanggungjawaban secara teknis dan administratif.

"Saya harapkan juga kita cepat dan tertib administrasi. Jangan sampai justru memberikan PR untuk kita, khususnya fisik. Yang harus diingat, sektor pertanian memberikan kontribusi positif. Itu memberikan indikator bahwa pertanian itu bergerak, petani dan penyuluh bergerak secara dinamis untuk mendukung pertanian," katanya.

Bustanul mengatakan IPDMIP harus bisa memberikan kontribusi yang positif.

"Kita kuatkan koordinasi, sehingga hambatan bisa diselesaikan. Kita saling berbagi dan berkunjung ke lapangan, sehingga kita saling belajar dan menguatkan," ujarnya. (rhs/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler