jpnn.com - KARO -Pekan ini pengungsi asal 4 desa Kecamatan Payung dijadwal dipulangkan. Kemarin (9/2), langkah-langkah pembersihan desa telah dilakukan aparat dan warga setempat.
Laporan reporter Sumut Pos (Grup JPNN), kemarin (9/2) Tim Satgas Penanganan Bencana Erupsi Sinabung bersama warga mulai membersihkan 4 desa di luar radius 5 km yang terkena dampak debu vulkanik Sinabung.
BACA JUGA: Korban Truk Terguling Dirawat, Selalu Tanyakan Kabar Rekannya
Koordinator Humas Media Center Penanganan Erupsi Sinabung, Jhonson Tarigan, mengungkapkan kalau karya bakti dilaksanakan di Desa Ujungpayung, Cimbang, Rimokayu dan Batukarang. Dikatakannya, desa-desa tersebut sebenarnya tidak direkomendasi mengungsi. Tingginya intensitas debu vulkanik menyebabkan masyarakat terpaksa mengungsi.
Sementara itu, Dansatgas Penaganan Erupsi Sinabung, Letkol Inf. Asep Sukarna ketika dimintai keterangan mengatakan, karya bakti membersihkan desa–desa di luar rekomendasi untuk mengungsi, digelar secara bertahap.
BACA JUGA: Tanggap Darurat Pantura
“Untuk hari ini kita gelar di empat desa Kecamatan Payung diantaranya, Desa Ujung Payung, Cimbang, Rimo Kayu serta Batu Karang,” ujarnya kepada Metro Karo.
Untuk pemulangan, lanjut Asep, akan dilakukan ketika sarana dan prasarana di desa-desa tersebut sudah dapat digunakan kembali serta material debu vulkanik sudah dibersihkan.
BACA JUGA: Wow...Anak Gubernur Sulsel Turunkan 100 Dokter Galang Suara
Kepala Desa Batu Karang, Roin Andreas Bangun saat diwawancara usai mengikuti rapat evaluasi yang digelar di Posko Utama mengatakan, mulai besok para kepala keluarga dan anak muda akan diinstruksikan untuk pulang dan membersihkan rumah masing–masing dari material debu vulkanik agar dapat segera pulang dan beraktivitas lagi seperti biasanya.
“Sesuai hasil rapat mulai besok para kepala keluarga dan pria dewasa akan pulang dan membersihkan rumah masing–masing. Untuk pemulangan secara keseluruhan kemungkinan akan dilakukan 2–3 hari ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Aktivitas Gunung Sinabung hingga Minggu (9/2) masih cukup tinggi. Untuk kegempaan masih didominasi gempa hybrid yang mengindikasikan pertumbuhan kubah lava masih berlangsung dan potensi erupsi disertai awan panas masih ada, meski intensitasnya menurun. Sejak Sabtu (8/2) terjadi 2 kali erupsi dan beberapa kali guguran.
Petugas Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Sinabung, Pusat Vilkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Ahmad Nabawi melalui selulernya mengatakan, hingga pukul 17.00 WIB belum ada terjadi erupsi. Namun aktivitas kegempaan dan tremor masih sangat tinggi.
Dikatakannya, tremor mencapai 26 mm maksimal. Untuk pertumbuhan kubah lava disebut Ahmad hingga kini sudah mencapai 1,8 km dari puncak Sinabung.
“Status masih Awas (level IV). Diimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada radius 5 km dari puncak kawah,” ujarnya. (riz/ras/smg/rbb)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Curiga Ada Korupsi, Besok Laporkan Kapolda Babel ke KPK
Redaktur : Tim Redaksi