jpnn.com - JAILOLO – Sebagian pengungsi korban bencana alam gempa bumi di Jailolo Kabupaten Halmahera Barat kehabisan beras. Akibatnya, mereka patungan uang untuk bisa membeli beras.
Hal ini terjadi karena sejak hari pertama mengungsi, sampai saat ini baru menerima bantuan satu karung beras dan satu karton mie instan dari pemerintah daerah. Ini dialami sebagian pengungsi Desa Galala Kecamatan Jailolo.
BACA JUGA: Tarif PSK SMP hanya Rp 10 Ribu, Tapi Ada Pelanggan yang Cuma Bayar Rp 5 Ribu
’’Bantuan itu juga dibagikan kepada pengungsi lain tidak jauh dari posko pengungsian,” kata Misna Soleman salah satu korban bencana gempa ditemui di posko pengungsian Selasa (24/11). Akibat kehabisan makanan pengungsi terpaksa patungan membeli beras dan kebutuhan lainya seperti tomat, cabe dan bawang. ’’Kami sudah ditimpa musibah tapi kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah,’’ keluhnya.
Sementara di posko bantuan pengungsi desa Bobanehena ditemukan adanya bantuan beras raskin sebanyak 10 sak. Pengakuan kordinator posko Abdan Mutalib bantuan beras itu dari Dinas Sosial Halbar. ’’Beras itu sudah berkutu jadi kami tidak mau salurkan kepada pengungsi,’’katanya.
BACA JUGA: Astaga... Tarif PSK SMP di Jateng hanya Rp 10 Ribu
Terpisah Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Transmigrasi dan PPH Halbar Usman Borut membantah jika bantuan 10 sak beras Dolog itu dari instansi yang dipimpinya. Beras itu dari Dinas Sosial Provinsi Maluku Utara.
’’Bantuan kami serahkan tidak berkutu seperti disampaikan ketua posko. Kemungkinan bantuan itu dari Dinas Sosial Provinsi,” katanya.
BACA JUGA: Sebelum Tewas, Sang Ibu Memeluk Kedua Anaknya yang Cantik
Terkait masalah ini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Pemkab Halbar Selasa (24/11) duduk bersama membicarakan keluhan korban bencana gempa, terkait keterlambatan pendistribusian logistik itu. Rapat di ruang kerja Sekretaris Daerah Abjan Sofyan itu dihadiri dua unsur pimpinan yakni Wakil Ketua DPRD Ibnu Saud Kadim, dan Nikodemus, H David.
Dalam pertemuan itu DPRD menganggap Pemkab lamban menangani korban bencana. Hal itu terlihat dari penyaluran logistik beras, mie instan maupun ikan kaleng di setiap posko. Temuan DPRD di lapangan bantuan tidak sebanding dengan jumlah pengungsi.
"Soal penanganan pengungsi kami minta Dinas Sosial cepat dan tanggap menyalurkan bantuan di masayarakat. Di Desa Idamdehe dari 300 lebih jiwa yang mengungsi, bantuan disalurkan hanya lima karung beras dan lima karton mie instan," kata Arnlod Boki salah anggota DPRD dalam pertemuan itu. (ado/ici/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Innalillahi... Usai Salat, Ibu Dua Anak Cantiknya Tewas Terpanggang
Redaktur : Tim Redaksi