Para pengungsi di Pulau Manus ditawari untuk dipindahkan sementara ke Nauru sambil menunggu kemungkinan apakah mereka akan dimukimkan kembali di Amerika Serikat.

Tarawan ini tertuang dalam poster yang dipasang di sekitar detensi imigrasi di Pulau Manus kemarin meminta para pengungsi untuk secara sukarela pindah ke Nauru.

BACA JUGA: Pemerintah Australia Bayar Pelanggan Listrik yang Kurangi Pemakaian

Menteri Imigrasi Australia Peter Dutton menjelaskan penutupan detensi Pulau Manus pada akhir bulan ini membuat pihaknya harus menawarkan alternatif bagi para pengungsi tersebut.

"Kami ingin mereka keluar dari pusat pemrosesan di Pulau Manus dan kami menginginkan pusat ini ditutup," katanya pada Program AM ABC.

BACA JUGA: Selidiki Medsos Calon Karyawan, Perusahaan Dianggap Langgar Privasi

Pengungsi yang tidak mau pindah bisa masuk ke fasilitas lain di Pulau Manus, atau ke dalam masyarakat Papua Nugini (PNG).

Seorang pengungsi di PNG mengatakan meragukan ada banyak orang akan mengajukan permohonan pindah ke Nauru.

BACA JUGA: 60 Persen Warga Kembalikan Formulir Plebisit Pernikahan Sejenis

Pria asal Iran Amir Taghinia yang berada di Port Moresby untuk mendapatkan perawatan medis menolak untuk pindah.

"Kami tidak ingin pindah ke sana karena itu pusat detensi lain. Itu merupakan penjara pulau lainnya," katanya.

"Dan kita tidak ingin dimukimkan kembali di Nauru atau Papua Nugini karena hal itu bukan solusi," tambah Amir.

Juru bicara Partai Hijau Nick McKim mengatakan upaya memindahkan pengungsi ke Nauru menunjukkan Pemerintah Australia tidak memiliki rencana bagi pengungsi yang kini berada di PNG.

McKim menuduh Menteri Dutton membiarkan sampai menit terakhir baru mengambil tindakan.

"Hal ini menunjukkan kepanikan dan keputusasaan," katanya.

"Maksud saya, Peter Dutton pada dasarnya coba mengalihkan orang dari salah satu penjara lepas pantai Australia ke tempat lain karena dia tidak memiliki rencana," ujarnya.Memperpanjang kesusahan

Direktur riset Amnesty International Anna Neistat berharap para tahanan imigrasi di Manus menolak tawaran tersebut.

"Meningkatnya jumlah pengungsi yang saat ini berada di Nauru berarti akan meningkatkan jumlah kesengsaraan," kata Neistat.

Namun Menteri Dutton mengatakan komentar seperti ini kontraproduktif.

"Saya hanya mengatakan kepada pendukung dan mereka yang menjalankan kampanye politik ini, Anda jangan memperpanjang kesusahan orang-orang di Pulau Manus," katanya.

"Yang mereka kehendaki adalah agar orang-orang ini datang ke Australia," kata Menteri Dutton.

"Pemerintah sangat jelas dan posisi kami tidak akan berubah. Orang-orang ini tidak akan pernah datang ke Australia," tegasnya.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Baru Bersalin, Serena Williams Ingin Pertahankan Gelar Australian Open

Berita Terkait