jpnn.com - MEDAN- Hingga kemarin aktivitas erupsi Gunung Sinabung masih tinggi. Masa tanggap darurat diperpanjang kembali dari 22 Desember 2013 hingga 4 Januari 2014.
PVMBG masih menetapkan radius aman lebih dari 5 km dari puncak kawah. Saat ini pengungsi 18.166 jiwa (5.644 KK) tersebar di 31 titik. Belum dapat dipastikan hingga kapan masyarakat harus terus mengungsi.
BACA JUGA: 13 Ibu Hamil di Merauke Positif HIV/AIDS
Hingga Minggu pagi (22/12) terjadi 93 kali gempa frekuensi rendah 8 kali gempa guguran. Tentu saja aktivitas ekonomi dan matapencaharian masyarakat terganggu dengan hal itu.
Hal tersebut dikatakan Deputi Penanganan Darurat BNPB Tri Budiarto, pada wartawan Minggu (22/12) di Karo.
"Agar ada aktivitas di pengungsian dan masyarakat memperoleh penghasilan, maka sesuai arahan presiden pada Rapat Terbatas (26/11) untuk penanganan bencana erupsi Gunung Sinabung melalui bantuan Cash for Work (CfW)," ujar Budiarto.
BACA JUGA: Razia THM Terkesan Setengah Hati
Dikatakan Budiarto, bahwa pengungsi bekerja membangun sanitasi, membangun jalur evakuasi berbasis masyarakat, dan membersihkan lingkungannya yang kemudian diberikan uang lelah Rp50.000 per KK per hari. Maksimum bekerja selama 20 hari.
"BNPB telah menyerahkan dana siap pakai Rp7,2 milyar kepada Kemenkokesra untuk selanjutnya diberikan ke Pemkad Karo dengan pola cash for work Rp7,2 milyar tersebut untuk CfW dan pengadaan peralatan kerja,"bebernya.
Pemberian dana, lanjutnya, didasarkan pada pengungsi yang sudah data by name, by address, by picture yang selanjutnya di-SK-kan Bupati Karo.
BACA JUGA: Tour de Singkarak Harus Mampu Gerakkan Ekonomi Daerah
Dana tersebut digulirkan dari Kemenkokesra sudah diserahkan ke Pemkab Karo dan diharapkan cepat disalurkan ke masyarakat sesuai mekanisme yang ada.
"Pengungsi diharapkan dapat merayakan Natal dan memenuhi kebutuhan dengan bantuan tersebut. BNPB terus mendampingi Pemkab Karo dan BPBD Sumut dalam penanganan Sinabung," bebernya.
BNPB telah memberikan dana siap pakai Rp 3,2 milyar, bantuan logistik dan peralatan senilai Rp 4,9 milyar dan distribusi logistik peralatan senilai Rp 3,5 milyar. (rud/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gubernur Sultra Ingin Zakat Cara Konvensional Ditinggalkan
Redaktur : Tim Redaksi