JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tidak memungkiri kisruh internal partai berlambang mercy itu berimbas ke jajaran pengurus partai di Sumut. Hal ini dikhawatirkan akan berdampak pada perolehan suara pasangan cagub-cawagub Amri Tambunan-RE Nainggolan dan juga suara pada pemilu 2014 mendatang.
Salah seorang pentolan Demokrat, Sutan Bathoegana Siregar, menjelaskan, pihaknya tidak mau Demokrat Sumut jeblok gara-gara muncul faksi-faksi pascapengambilalihan kendali partai oleh Ketua Dewan Pembina yang juga Ketua Majelis Tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasalnya, menurut Ketua Komisi VII DPR itu, berdasarkan hasil survei, elektabilitas Demokrat di Sumut masih sangat baik, setidaknya dibandingkan dengan di daerah-daerah lain.
"Demokrat itu ratingnya bagus di Sumut, dibandingkan dengan daerah lain. Makanya akan kita pompa terus," ujar Sutan kepada JPNN, kemarin (12/2). Pernyataan Sutan menunjukkan Demokrat sudah melakukan survei untuk memetakan elektabilitas Demokrat di masing-masing daerah.
Seperti diberitakan, jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sumut tidak kompak terkait kisruh di internal partai biru itu. Ada yang pro SBY, yang mengarah tetap setia ke Ketua Umum Anas Urbaningrum.
Wakil Ketua DPD Demokrat Sumut Sopar Siburian mengungkapkan bahwa pihaknya sampai hari ini tetap mendukung langkah yang diambil SBY. Pernyataan berbeda digelontorkan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut, Tahan Manahan Panggabean. Baginya, Demokrat Sumut masih setia pada Anas. Tahan menilai Anas masih menjadi ketua umum Demokrat.
“Kita harus menghormati langkah yang diambil Pak SBY selaku pendiri partai, jika untuk kepentingan Demokrat. Namun, jika harus mendepak Ketum, ya, kita tunggu dulu,” tegas Tahan.
Sutan tak memungkiri adanya perbedaan sikap di internal Demokrat Sumut itu. Karenanya, DPP akan segera turun langsung ke Sumut untuk menemui para pengurus DPD dan para kader. Sutan bersama Waketum Demokrat Jhonny Allen Marbun, segera menggalang konsolidasi Demokrat Sumut.
"Kami nanti, saya bersama Jhonny Allen akan konsolidasi dengan jajaran Demokrat Sumut," ujar Sutan. Bahkan, karena Sumut dianggap sebagai lumbung kekuatan Demokrat, SBY menitip pesan khusus yang akan disampaikan ke jajaran petinggi Demokrat Sumut.
"Kami akan sampaikan pesan SBY," kata Sutan. Apa pesan itu? Intinya, seluruh jajaran Demokrat hingga tingkat bawah harus diberi pemahaman mengenai pentingnya soliditas di saat ada masalah berat seperti sekarang ini.
"Kalau tak dikasih input-input ke bawah, takutnya mudah diadu domba oleh pihak eksternal," terang salah seorang pendiri Demokrat itu.
Ditegaskan, jangan sampai muncul faksi-faksi di tubuh Demokrat. "Tak ada faksi Anas, tak ada faksi SBY. Yang ada adalah faksi Demokrat," tegasnya.
Kapan konsolidasi ke Sumut? Sutan menjelaskan, akan dilakukan secara bertahap. Selasa (12/2) malam konsolidasi dilakukan dengan jajaran pengurus DPC Demokrat Kota Medan. Rabu (13/2) hari ini, dengan para relawan pemenangan pasangan Amri-RE Nainggolan.
"Kalau pasangan Ami-RE menang, itu nanti menunjukkan Demokrat di Sumut masih bagus," pungkas Sutan. (sam/jpnn)
Salah seorang pentolan Demokrat, Sutan Bathoegana Siregar, menjelaskan, pihaknya tidak mau Demokrat Sumut jeblok gara-gara muncul faksi-faksi pascapengambilalihan kendali partai oleh Ketua Dewan Pembina yang juga Ketua Majelis Tinggi, Susilo Bambang Yudhoyono.
Pasalnya, menurut Ketua Komisi VII DPR itu, berdasarkan hasil survei, elektabilitas Demokrat di Sumut masih sangat baik, setidaknya dibandingkan dengan di daerah-daerah lain.
"Demokrat itu ratingnya bagus di Sumut, dibandingkan dengan daerah lain. Makanya akan kita pompa terus," ujar Sutan kepada JPNN, kemarin (12/2). Pernyataan Sutan menunjukkan Demokrat sudah melakukan survei untuk memetakan elektabilitas Demokrat di masing-masing daerah.
Seperti diberitakan, jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat Sumut tidak kompak terkait kisruh di internal partai biru itu. Ada yang pro SBY, yang mengarah tetap setia ke Ketua Umum Anas Urbaningrum.
Wakil Ketua DPD Demokrat Sumut Sopar Siburian mengungkapkan bahwa pihaknya sampai hari ini tetap mendukung langkah yang diambil SBY. Pernyataan berbeda digelontorkan Sekretaris DPD Partai Demokrat Sumut, Tahan Manahan Panggabean. Baginya, Demokrat Sumut masih setia pada Anas. Tahan menilai Anas masih menjadi ketua umum Demokrat.
“Kita harus menghormati langkah yang diambil Pak SBY selaku pendiri partai, jika untuk kepentingan Demokrat. Namun, jika harus mendepak Ketum, ya, kita tunggu dulu,” tegas Tahan.
Sutan tak memungkiri adanya perbedaan sikap di internal Demokrat Sumut itu. Karenanya, DPP akan segera turun langsung ke Sumut untuk menemui para pengurus DPD dan para kader. Sutan bersama Waketum Demokrat Jhonny Allen Marbun, segera menggalang konsolidasi Demokrat Sumut.
"Kami nanti, saya bersama Jhonny Allen akan konsolidasi dengan jajaran Demokrat Sumut," ujar Sutan. Bahkan, karena Sumut dianggap sebagai lumbung kekuatan Demokrat, SBY menitip pesan khusus yang akan disampaikan ke jajaran petinggi Demokrat Sumut.
"Kami akan sampaikan pesan SBY," kata Sutan. Apa pesan itu? Intinya, seluruh jajaran Demokrat hingga tingkat bawah harus diberi pemahaman mengenai pentingnya soliditas di saat ada masalah berat seperti sekarang ini.
"Kalau tak dikasih input-input ke bawah, takutnya mudah diadu domba oleh pihak eksternal," terang salah seorang pendiri Demokrat itu.
Ditegaskan, jangan sampai muncul faksi-faksi di tubuh Demokrat. "Tak ada faksi Anas, tak ada faksi SBY. Yang ada adalah faksi Demokrat," tegasnya.
Kapan konsolidasi ke Sumut? Sutan menjelaskan, akan dilakukan secara bertahap. Selasa (12/2) malam konsolidasi dilakukan dengan jajaran pengurus DPC Demokrat Kota Medan. Rabu (13/2) hari ini, dengan para relawan pemenangan pasangan Amri-RE Nainggolan.
"Kalau pasangan Ami-RE menang, itu nanti menunjukkan Demokrat di Sumut masih bagus," pungkas Sutan. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fraksi-fraksi di DPR Dinilai Tidak Penting
Redaktur : Tim Redaksi