jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), HM Jusuf Kalla melarang fasilitas dakwah digunakan untuk keperluan politik.
"Tidak boleh sarana dakwah digunakan untuk kepentingan politik. Termasuk DMI, saya larang untuk mengurus politik. Biarkan dakwah berkembang, politik diurus sama politisi. Dengan begitu, dakwah akan maksimal dan tidak terganggu," ujar JK menutup kegiatan pelatihan penataan akustik masjid DMI, di kantor DMI, Jakarta Pusat, Jumat (18/4).
BACA JUGA: Muhammadiyah Desak Jokowi Laporkan Duplikasi Anggaran Disdik
JK menjelaskan, kalau dakwah sudah dipolitisir atau untuk kepentingan politik, umat akan rusak. Bukan dakwahnya saja yang gagal, tapi juga kegiataan keagamaan lain tidak akan dipercaya lagi sama masyarakat.
"Lagi pula nanti orang menilai, dakwah yang kita lakukan tidak ikhlas. Makanya saya melarang, foto saya ditempel atau dipasang di sarana dan kantor DMI maupun PMI," lanjutnya.
BACA JUGA: Bentrok di Lapas Tangerang Dipicu Kehilangan Handphone
Ia berharap, kalangan dai dan ulama terus memperkuat model dakwahnya, terutama yang menyangkut langsung pada kepentingan jamaah.
Dalam kesempatan itu, hadir pula Ketua DMI yang juga mantan Menneg BUMN, Sofyan Djalil, KH Masdar Mas'udi (Waketum), Imam Addaruqutni (Sekjend), Rudiantara (Kominfo, yang juga mantan dirut PLN), dan peserta pelatihan dari Jakarta, Jabar, Jateng, Jogja, dan Jatim.(zul)
BACA JUGA: Gangguan AC, Kereta Telat, KAI Minta Maaf
BACA ARTIKEL LAINNYA... Napi di Lapas Pemuda Tangerang Bentrok
Redaktur : Tim Redaksi