JAKARTA – Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Golkar Indra J Piliang terang-terangan mengatakan bahwa dirinya mendukung Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama di putaran kedua pemilukada DKI Jakarta.
Kendati Partai Golkar belum menentukan siapa yang akan didukung di putaran kedua nanti setelah jago mereka Alex Noerdin-Nono Sampono tumbang di putaran pertama. Menurut Indra, secara partai soal calon yang akan didukung nanti merupakan kewenangan DPD I Partai Golkar DKI Jakarta.
“Mereka (DPD I Partai Golkar DKI Jakarta) sekarang sedang Rakerda. (Dukungan) itu wewenang DPD I. Tapi, saya sendiri mendukung Jokowi. Ini dukungan pribadi,” katanya, usai sebuah acara di DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7).
Saat ditanya apakah tidak takut disanksi jika nanti Partai Golkar tidak mendukung Jokowi tapi dirinya mendukung Wali Kota Solo itu, Indra menyatakan tidak akan takut. Karena, menurut dia, tidak ada aturan yang mewajibkan kader untuk mendukung siapapun setelah calonnya kalah di putaran pertama.
Apalagi, dia menegaskan, dirinya bukanlah pengurus DPD, melainkan pengurus DPP. “Kalau calon kepala daerah kita kalah lalu putaran kedua wajib mendukung siapa, itu tidak ada aturannya,” kata Indra.
Lantas mengapa Indra mendukung Jokowi-Ahok? Karena, jawab Indra, suara rakyat Jakarta menginginkan Jokowi-Ahok. “Karena pada prinsipnya suara rakyat adalah suara Golkar. Suara rakyat mengatakan Jokowi lebih baik dari Foke,” tegas Indra.
Lihat saja, sambung dia, perolehan suara di putaran pertama Jokowi mememeroleh lebih dari 40 persen suara. Sedangkan Foke hanya 30 lebih suara saja. “Memang lebih populer Foke, tapi elektabilitas Jokowi lebih bagus,” kata Indra. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Tokoh Besar, Wajar Tak Takut Dipecat
Redaktur : Tim Redaksi