jpnn.com, JAKARTA - Pengoperasian armada bus pengumpan (feeder) dan Transjakarta di trayek eksisting angkutan umum membuat para pengusaha resah.
Mereka merasa dibunuh pelan-pelan oleh kebijakan tersebut, karena tak mampu bersaing dengan armada Transjakarta.
BACA JUGA: Bentrok Angkot Vs Ojek Online, Kemenhub Minta....
"Kalau terus menempatkan bus di trayek kami ya sama saja ngebunuh. Mending beli saja izin dan bus kami," kata Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan, Jumat (10/3).
Menurut Safruhan, sejumlah pengusaha angkutan umum sudah sepakat akan menyerahkan usaha angkutan umumnya kepada Pemprov DKI Jakarta.
BACA JUGA: Astaga! Jumlah Bayi Terlantar di Jakarta Semakin Banyak
Namun penyerahan tersebut bukan dalam bentuk kerjasama dengan BUMD DKI PT Transjakarta seperti yang telah dilakukan Kopaja.
"Kita mau integrasi tidak mungkin dengan kondisi angkutan umum saat ini. Mau diremajakan tidak ada modal. Ya sudah mending beli saja sekalian daripada mati," ujarnya.
BACA JUGA: 96 Tim Pasukan Kuning Sisir Jalan Rusak Jakarta
Ia menilai, kebijakan yang diterapkan Pemprov DKI Jakarta ini bersifat kapitalistik. "Bukannya membina untuk mengembangkan usaha kita, malah membunuh. BUMD itu modalnya dari anggaran rakyat," tandasnya. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Trotoar Rusak Gara-Gara Proyek Utilitas
Redaktur & Reporter : Adil