SURABAYA - Warga kompleks Perumahan Wisata Bukit Mas gempar kemarin (20/5). Seorang penghuni perumahan bernama Lee Young-hoon ditemukan tewas menggantung di dalam rumahnya di blok C nomor 15.
Pria 59 tahun berkewarganegaraan Korea Selatan (Korsel) itu dikenal sebagai pengusaha batu alam. Jasad korban ditemukan pukul 09.30 oleh sopir pribadinya bernama Munali, 47. Warga Dukuh Pakis tersebut melihat majikannya menggantung di lantai 1, persis di samping meja makan. ""Saya sangat kaget dan langsung melapor ke satpam," kata Munali.
Setelah mengetahui peristiwa itu, tim sekuriti menghubungi kepolisian. Aparat dari Polsek Lakarsantri dan tim identifikasi Polrestabes Surabaya segera datang untuk melakukan olah TKP.
Berdasar pemeriksaan, korban diduga belum lama meninggal sejak ditemukan. Itu terlihat dari jasadnya yang masih terlihat segar. Dugaan sementara, tragedi tersebut murni terjadi karena bunuh diri. Dugaan itu muncul karena di tubuhnya tidak ditemukan tanda kekerasan. Di dalam rumahnya juga tidak ada bekas kerusakan atau penjarahan.
""Lidahnya menjulur. Itu umum terjadi pada korban yang gantung diri," kata Kapolsek Lakarsantri Kompol Kuncoro.
Dugaan tersebut diperkuat temuan barang bukti lain. Yakni, empat amplop yang ditemukan di meja makan. Sebuah amplop berisi surat yang ditujukan ke seorang pendeta di Surabaya, satu lagi amplop untuk gaji sopir. (mar/mas/diq)
Pria 59 tahun berkewarganegaraan Korea Selatan (Korsel) itu dikenal sebagai pengusaha batu alam. Jasad korban ditemukan pukul 09.30 oleh sopir pribadinya bernama Munali, 47. Warga Dukuh Pakis tersebut melihat majikannya menggantung di lantai 1, persis di samping meja makan. ""Saya sangat kaget dan langsung melapor ke satpam," kata Munali.
Setelah mengetahui peristiwa itu, tim sekuriti menghubungi kepolisian. Aparat dari Polsek Lakarsantri dan tim identifikasi Polrestabes Surabaya segera datang untuk melakukan olah TKP.
Berdasar pemeriksaan, korban diduga belum lama meninggal sejak ditemukan. Itu terlihat dari jasadnya yang masih terlihat segar. Dugaan sementara, tragedi tersebut murni terjadi karena bunuh diri. Dugaan itu muncul karena di tubuhnya tidak ditemukan tanda kekerasan. Di dalam rumahnya juga tidak ada bekas kerusakan atau penjarahan.
""Lidahnya menjulur. Itu umum terjadi pada korban yang gantung diri," kata Kapolsek Lakarsantri Kompol Kuncoro.
Dugaan tersebut diperkuat temuan barang bukti lain. Yakni, empat amplop yang ditemukan di meja makan. Sebuah amplop berisi surat yang ditujukan ke seorang pendeta di Surabaya, satu lagi amplop untuk gaji sopir. (mar/mas/diq)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jari Paman Nyusup ke Kemaluan Bocah
Redaktur : Tim Redaksi