jpnn.com, PEKALONGAN - Para pengusaha konveksi di Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, kelimpungan karena harga bahan produksi melonjak sepuluh persen.
Beberapa bahan produksi konveksi yang mengalami kenaikan adalah kain, benang, kancing, plastik, hingga aksesoris untuk pelengkap pakaian dan celana.
BACA JUGA: 3 Langkah Matahari Genjot Nilai Belanja Pelanggan
Salah satu pengusaha, yakni Mirza, mengatakan bahwa biaya produksi semakin membengkak.
"Kalau bahan produksinya naik, otomatis biaya produksi juga naik," kata pria asal Desa Pajomblangan itu, Rabu (1/8).
BACA JUGA: Gajah Tunggal Pamerkan Produk-Produk Berkelas di GIIAS 2018
Dia menambahkan, permintaan pasar tengah mengalami penurunan setelah Lebaran.
Walhasil, banyak pengusaha yang tidak bisa menaikkan harga hasil produksi meskipun biaya pembuatan produk konveksi naik.
BACA JUGA: Lion Air Layani Penerbangan Haji dari 25 Embarkasi
Omzet milik Mirza sendiri menurun hingga 25 persen dari pendapatan dalam kondisi normal.
"Kalau harga bahan naik, tetapi permintaan banyak, ya, nggak masalah. Namun, ini kondisi pasar sudah mulai sepi. Bingung juga, sih," kata Mirza.
Menurut dia, kenaikan yang paling memberatkan adalah harga kain yang melonjak Rp 2 ribu per yard (0,9144 meter).
Padahal, setiap kali produksi, dirinya membutuhkan setidaknya 1.000 yard.
"Kalau saya, produksi tidak terlalu banyak. Banyak pengusaha konveksi kecil yang tertatih-tatih. Konveksi besar juga pasti pada bingung dengan melonjaknya harga bahan produksi," jelas Mirza. (yan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 2018, Kementan Tingkatkan Volume Ekspor Tanaman Hias
Redaktur & Reporter : Ragil