jpnn.com - KOBA - Sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Chinese Rantau Macau menjajaki investasi di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Bupati Bateng Erzaldi Rosman di Koba, Kamis, mengatakan pihaknya telah menawarkan potensi daerah untuk menanamkan investasi di sektor perikanan dan lainnya.
BACA JUGA: Pihak Le Minerale Apresiasi Kerja Gesit KPPU
Erzaldi mengatakan para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi ini merupakan para pebisnis sukses dan orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Macau.
"Mereka adalah pengusaha internasional yang sengaja kami undang datang ke daerah ini," kata Erzaldi, seperti diberitakan Babel Pos (Jawa Pos Group) hari ini (15/10).
BACA JUGA: Wow, 24 Gardu Induk Diresmikan
Ia mengungkapkan puluhan pengusaha yang tergabung dalam asosiasi tersebut sengaja diundang ke Bangka Tengah untuk melihat langsung potensi apa saja yang bisa dikembangkan. "Kami berharap setelah kedatangan para pengusahan ini nantinya ada yang tertarik untuk berinvestasi di berbagai bidang usaha," ungkapnya.
Erzaldi menyampaikan dalam kesempatan itu pihaknya menawarkan investasi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan sektor perikanan. Tawaran investasi inipun menurutnya mendapat tanggapan positif dari para pengusaha tersebut.
BACA JUGA: Ayo Siapa Berminat, Rumah Cuma Rp 149 Jutaan
"Dua sektor ini sangat memungkinkan untuk dikembangkan di daerah kita. Karena daerah kita merupakan daerah kepulauan, sehingga PLTS memang sangat dimungkinkan untuk mengatasi krisis listrik saat ini," ucapnya.
Menurut Erzaldi, Pemda Bateng tidak bisa hanya mengandalkan APBD untuk mengembangkan berbagai sektor tersebut dalam menunjang pembangunan. Untuk itu, kerjasama dengan pihak ketiga merupakan solusi yang tepat untuk menggeliatkan perekonomian daerah.
"Tidak bisa kalau semua pembangunan di daerah ini hanya dengan mengandalkan dana APBD saja. Makanya, kita usahakan dari jalur mana saja untuk mendatangkan investor ke daerah ini," imbuhnya.(red/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Khawatir! Ditjen Pajak Masih Kejar Pajak dari Google
Redaktur : Tim Redaksi