Pengusaha Sambut Baik Hilirisasi Industri Berorientasi Ekonomi Hijau

Kamis, 26 Januari 2023 – 21:43 WIB
Pemerintah terus berupaya memperluas kerja sama dengan sejumlah negara dalam berbagai event internasional termasuk World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss. Ilustrasi - Hilirisasi Nikel. Foto: Dok. Kemenkomarves

jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha menyambut baik upaya pemerintah memperluasan kerja sama dengan berbagai negara untuk memacu investasi untuk hilirisasi industri yang berorientasi pada ekonomi hijau.

Direktur Utama PT. Ceria Nugraha Indotama Derian Sakmiwata mengatakan sangat mengapresiasi usaha pemerintah yang terus mengupayakan peningkatan investasi dalam berbagai forum internasional termasuk World Economic Forum di Davos.

BACA JUGA: Jalankan Arahan Presiden Jokowi, PLN Siapkan Pasokan Listrik Untuk Hilirisasi Industri

Menurutnya, usaha meningkatkan program hilirisasi, khususnya yang berorientasi pada energi ramah lingkungan, investasi menjadi kunci agar program dan target yang dicanangkan pemerintah dapat berkembang dengan baik.

“Dukungan pemerintah sangat kami butuhkan agar kami pengusaha yang sudah melaksanakan program hilirisasi industri dengan memanfaatkan energi terbarukan terbantu dengan masuknya investor baru” ujar Derian seperti dikutip di Jakarta, Kamis (26/1).

BACA JUGA: Aice Berkomitmen Dukung Hilirisasi Industri Kakao Dalam Negeri

PT. Ceria Nugraha Indotama adalah perusahaan pertambangan yang didirikan pada 18 Maret 1991.

Perusahaan itu saat ini tengah mengembangkan total empat line Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) sebesar 72 MVA secara bertahap dengan total produksi per tahun sebesar 252 ribu ton feronikel di kadar 22 persen.

BACA JUGA: Pemerintah Fokus Hilirisasi Industri

Tahap pertama 1 line RKEF 72MVA ditargetkan rampung pada 2024 mendatang.

Ceria juga akan membangun pabrik High Pressure Acid Leach (HPAL) yang total produksinya mencapai 103 ribu ton Mixed Hydroxide Precipitate (MHP) pertahun dengan kandungan 39 persen nikel dan empat persen kobalt atau setara dengan 40 ribu metrik ton logam nikel dan 4.100 metrik ton cobalt.

Ke depannya Ceria akan meningkatkan kapasitas HPAL sehingga mencapai 300 ribu ton MHP (kandungan logam nikel sebanyak 120 ribu metrik ton). Selanjutnya Ceria juga sedang melakukan studi kelayakan untuk pengolahan dan pemurnian lanjutan untuk mengolah FeNi dan MHP yg telah diproduksi menjadi produk nikel untuk bahan baku baterai.

“Ceria terus berupaya mendukung program hilirisasi pemerintah dengan memanfaatkan energi ramah lingkungan sehingga hadirnya investor baru kami harapkan dapat mempercepat proses pembangunan dan peningkatan produksi sehingga kontribusi kami kepada negara juga meningkat” kata Derian.

Pemerintah terus berupaya memperluas kerja sama dengan sejumlah negara dalam berbagai event internasional termasuk World Economic Forum 2023 di Davos, Swiss.

Pemerintah terus mendorong hilirisasi khususnya sumber daya alam dengan memanfaatkan energi hijau sehingga mendapat multiplier effect tidak hanya bagi pendapatan negara tetapi juga penyerapan tenaga kerja.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler