Pengusaha Tempe Pecat Pegawai

Sabtu, 28 Juli 2012 – 15:03 WIB
CITAMIANG - Meskipun belum menjadi kesepakatan bersama, beberapa pengecer tempe sudah mulai menaikan harganya. Hal ini diakibatkan tingginya bahan baku kacang kedelai dipasaran.

Salah satu pedagang eceran di  pasar Pelita Kota Sukabumi mengatakan, harga tempe bisa mencapai Rp7 ribu- Rp8 ribu padahal, harga normal maksimal Rp6 ribu. Selain menaikan harga, ukuran tempe juga terpaksa diperkecil dari produsennya.

Salah satu produsen tempe di Cijangkar Kelurahan Nanggeleng Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, Jamal (35) mengatakan, melambungnya harga kacang kedelai jelas sangat merugikan usahanya.

Sebelum ada kenaikan harga, dirinya setiap hari bisa memproduksi 450 Kg tempe dengan keuntungan yang memuaskan. Namun setelah ada kenaikan harga kacang kedelai, dirinya hanya mampu memproduksi 400 Kg tempe  setiap harinya. "Selain berdampak kepada kurangnya produksi tempe, saya juga terpaksa harus memecat satu orang karyawan serta  nombok setoran untuk modal," keluhnya.

Lebih lanjut Jamal mengatakan, dirinya tetap menjual tempe dengan harga normal cuman ukuran tempenya dikurangi 30-40 pesern dari ukuran normal biasanya.  "Karena tidak mau rugi, saya harus mengurangi ketebalan dan ukuran tempe. Kalau tidak dilakukan, saya terancam rugi besar," ujar Jamal.

Selain itu tambah dia, mulai bulan depan  semua pengrajin tempe dan tahu di Kota dan Kabupaten Sukabumi akan melakukan libur. Ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pemerintah agar diizinkan bisa meaikan harga tempe dan tahu. "Mulai 1 Agustus 2012 semua pedagang atau pengrajin tempe dan tahu tidak akan berjualan," tegasnya.

Tingginya harga Kacang kedelai tersebut membuat salah satu Anggota Komisi II DPRD Kota Sukabumi, Bayu Waluya memantau kesejumlah pengrajin tempe di wilayah Kota Sukabumi. Ditemui usai melihat pengrajin tempe di Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi, Bayu mengatakan DPRD Kota Sukabumi melalui Komisi II akan segera menulis surat kepada pemerintah pusat terkait tingginya harga kacang kedelai tersebut.

Menurutnya, pemerintah harus segera mengambil langkah cepat dengan adanya kejadian ini. Bayu juga berharap, kedepan pemerintah bisa bercocok tanam  kacang kedelai  di Indonesia Sehingga dengan begitu diharapkan tidak akan terjadi adanya kenaikan harga kacanag kedelai. "Indonesia harus bisa bercocok tanam kacang kedelai sendiri dan saya kira mampu," jelasnya.(nur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 74 Imigran Gelap Gagal Menyeberang

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler